PADANG (RP) - Tiga kampung di Kecamatan Pauh, Kota Padang sudah dua tahun ini terisolir setelah Jembatan Lubuak Perahu putus dan belum kunjung diperbaiki.
Ketiga kampung di seberang jembatan itu yaitu Pintu Gabang, Sakayan Ubi dan Kampung Patamuan. Akibatnya, roda perekonomian sebanyak 30 kepala keluarga di sana terganggu.
Salah seorang warga Kampung Pintu Gadang, Yusniati mengatakan, untuk keluar dari kampung tersebut, warga masih tetap menggunakan jembatan yang rusak dengan bergantung di sebuah kawat besi sisa jembatan.
‘’Meski ada beberapa alternatif jalan lain yang bisa digunakan, masyarakat lebih memilih menggunakan jembatan tersebut dengan berbagai resiko, seperti terjatuh ke sungai,’’ ujar Yusniati seperti dirilis situs classyfm.co.id.
Yusniati juga menambahkan, seorang warga pernah terjatuh dari jembatan tersebut ketika hendak menyeberang. Namun warga tidak pernah merasa jera dan tetap melewati jembatan yang sudah berdiri sejak 1993 tersebut.
Selain digunakan oleh masyarakat umum, Jembatan Lubuk Perahu yang berada di daerah di lereng Bukit Pauah ini, selalu digunakan para pelajar yang ingin pergi sekolah.
Bahkan ketika air sungai sedang deras dan besar, pilihan penyeberangan melewati jembatan tersebut tetap menjadi pilihan utama.
Sementara itu, salah seorang pemilik tanah yang melewati jembatan tersebut, Jun mengatakan, sebelumnya telah banyak pihak yang meninjau jembatan tersbut. Namun hingga kini, perbaikan belum pernah terlaksana.
Namun ia mengakui, pernah ada yang serius untuk memperbaiki jembatan itu, tetapi terpaksa terhenti, karena dihalangi warga, yang merasa tidak diajak berunding.
Padahal menurut Jun, pihak keluarganya sudah merelakan pemakaian tanah tersbut untuk dijadikan akses jalan, tanpa perlu ada ganti rugi.
‘’Kini warga masih menunggu ada pihak yang mau memperbaiki Jembatan Lubuk Perahu, untuk melepaskan mereka dari isolasi transportasi,’’ ungkapnya.(int/ila)