SURABAYA (RIAUPOS.CO) - Pemerintah terus mendorong pelaku industri kecil dan menengah (IKM) nasional memanfaatkan fasilitas promosi online melalui platform e-Smart IKM. E-Smart IKM merupakan platform yang dibuat Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Hingga 2017, program itu menghasilkan total nilai penjualan lebih dari Rp236 juta dengan kontribusi terbesar dari transaksi IKM logam yang mencapai 70 persen.
’’IKM logam merupakan salah satu satu sektor yang potensial dari delapan sektor e-Smart IKM lainnya seperti IKM makanan dan minuman, perhiasan, herbal, kosmetik, fashion, kerajinan, furnitur, serta sektor kreatif,’’ ujar Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih.
Selain dapat memperluas akses pasar, program e-Smart IKM menjadi sistem database karena menampilkan profil, sentra, dan produk IKM. Hal itu bisa menjadi bahan analisis untuk melakukan pembinaan.
Platform itu juga dapat mengetahui data bahan baku IKM serta mesin dan peralatan atau teknologi yang diperlukan IKM.
Sejak diluncurkan pada Januari 2017, workshop e-Smart IKM diikuti 1.730 peserta.
Tahun ini kegiatan tersebut menggandeng empat ribu IKM di seluruh Indonesia dan 12 ribu produk IKM masuk dalam marketplace.
Program e-Smart IKM telah menjalin kerja sama dengan beberapa marketplace. Di antaranya, Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Blibli, dan Shopee.
Sementara itu, pada kesempatan sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun menjelaskan, bahwa pihaknya mendukung keinginan pemerintah untuk mengarahkan UMKM go online.
’’Akumindo mendukung untuk UMKM go online atau pemasaran lewat online. Pemasaran dengan cara ini adalah cara paling murah dan sederhana dilakukan,’’ tutur Ikhsan.(sof/wws)