Waspadai Nilai Tukar Dolar

Nasional | Jumat, 11 Mei 2018 - 13:41 WIB

Waspadai Nilai Tukar Dolar
DIHITUNG: Uang kertas rupiah Indonesia dihitung di money changer di Jakarta, Rabu (9/5/2018).

(RIAUPOS.CO) - Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan khawatir nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) semakin melemah. Taufik mengatakan, pemerintah dan Bank Indonesia harus segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi hal ini.

“Pasalnya, akibat semakin melemahnya rupiah, berdampak cukup signifikan dan berpotensi ke arah politis,” kata Taufik.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kurs rupiah atas dolar AS pada perdagangan, Rabu (9/5) lalu, spot dibuka melemah 33 poin ke Rp 14.085. Sementara itu, nilai tukar rupiah berakhir melemah 51 poin atau 0,36 persen di Rp14.052 per dolar AS, seiring pergerakan IHSG pada penutupan perdagangan pada Selasa (8/5) lalu.

“Semakin hari, kurs rupiah semakin melemah. Kami berharap jangan sampai tembus ke angka Rp15 ribu, dalam kaitan menghadapi dolar AS,” ujar Taufik.

Kementerian terkait dan BI harus mengambil langkah konkret dengan menstabilkan nilai kurs. “Fundamental ekonomi kita harus diperkuat, agar rupiah semakin menguat,” kata Taufik.

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menambahkan, jika rupiah semakin melemah, dampaknya kian terasa bagi negara dan pelaku usaha.

Menurutnya, pelaku usaha yang menggunakan bahan baku impor akan keberatan karena transaksinya menggunakan dolar. Sementara dampak terhadap negara akan terjadi pembengkakan kewajiban membayar utang luar negeri Indonesia hingga Rp 5,5 triliun.

“Selisih pembengkakan ini cukup tinggi, bahkan hingga Rp5,5 triliun,” katanya.

Dengan begitu, ujar dia, ruang fiskal semakin sempit hanya karena perbedaan kurs itu. Walaupun di satu sisi bisa membayar utang jatuh tempo.

“Negara dan BI diharapkan hadir untuk menstabilisasi kurs ini, jangan sampai tembus Rp 15 ribu,” ujar Taufik.

Bila ditarik sejak 1 Januari 2018, dolar AS memang tengah berada pada tren penguatan. Posisi tertingginya tercatat pada hari Senin di Rp 13.970.

Pada Januari, nilai dolar AS sebenarnya terus menurun hingga menyentuh level terendah tahun ini Rp 13.289 yang tercatat pada 21 Januari 2018. Sejak itu dolar AS tak pernah melemah lagi dan cenderung menguat hingga hari ini.(boy/jpnn/lim)

Laporan JPG, Jakarta









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook