BURSA CAKETUM GOLKAR

Akom Kembali Dilaporkan ke MKD, Bamsoet: Pelakunya Caketum Stres

Nasional | Jumat, 11 Maret 2016 - 15:44 WIB

Akom Kembali Dilaporkan ke MKD, Bamsoet: Pelakunya Caketum Stres
Bambang Soesatyo. Foto: dok. JPNN.com

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Aura persaingan antar calon ketua umum Golkar semakin memanas meski kepastian mengenai Musyawarah Nasional (Munas) belum ada. Diduga, ada kampanye hitam yang ditujukan kepada Ade Komaruddin yang siap berikrar maju sebagai caketum, Jumat (11/3/2016).

Ade Komaruddin dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), Kamis (10/3/2016), lantaran belum menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN). Ini sudah ketiga kalinya Akom diterpa isu miring.

Baca Juga :Pengamat Pertanyakan Legitimasi Munas Golkar

Sebelumnya, ia diisukan berjanji tidak akan maju sebagai calon ketua umum Golkar. Kabar lain, ia dianggap mendapat gratifikasi lantaran menggunakan jet pribadi dalam safari politiknya.

"Yang terakhir, LHKPN. Semua modusnya sama. Untuk kesekian kali, Ketua DPR Ade Komarudin diserang kampanye hitam," ujar tim sukses Akom, Bambang Soesatyo semalam, Kamis (10/3/2016).

Kata Bamsoet (sapaannya) pelaporan LKPHN Akom ke MKD merupakan bentuk kampanye hitam. Dia menilai, serangan itu dilancarkan para pesaing Akom untuk menurunkan popularitas dan elektabilitasnya dalam Munas Partai Golkar yang diperkirakan berlangsung Mei mendatang.

Ketua Komisi III DPR itu menduga pelaku penyebar kampanye hitam dilakukan pesaing Akom yang tidak siap kalah. Pasalnya, ada kekhawatiran,  Akom lebih diterima Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I dan DPD II. Karenanya, mereka terus mencari-cari kesalahan Akom.

"Saya menduga pelakunya adalah caketum yang stres. Tidak siap menang, tidak siap kalah. Jadi, pakai cara-cara kotor," kesal Bamsoet.

Jika hanya soal LHKPN, lantas Bamsoet mempertanyakan kenapa hanya Akom yang dilaporkan ke MKD. Padahal, tak hanya Akom yang belum menyerahkannya. Sebagai mantan pimpinan fraksi Golkar di DPR, ia tentunya tahu siapa saja yang belum menyampaikan kewajiban sebagai pejabat negara itu.

"Kita bisa cek kok di KPK. Saya saja yang sudah serahkan LHKPN dibilang belum. Parah! Beginilah kalau ada caketum yang stress, nembak pakai peluru hampa," tandas pria yang gemar mengoleksi motor gede itu. (dna)

Sumber: JPG

Editor: Hary B Koriun









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook