JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pengusaha M Riza Chalid kelihatannya tidak hanya akan berhadapan dengan Majelis Kehormatan Dewan atau Kejaksaan Agung setelah rekaman percakapan mereka mencuat ke publik. Pada masalah yang kini tren disebut Papa Minta Saham itu, Riza Chalid juga berhadapan dengan orang Minang.
Perkembangan terkininya, Himpunan Masyarakat Minang Jakarta Raya (HMMJR) melaporkan Riza Chalid ke Bareskrim Mabes Polri, Kamis (10/12/2015). Laporan ini terkait dengan pernyataan pengusaha minyak tersebut yang dianggap menghina orang Sumbar ataupun warga Minang.
"Muhammad Riza Chalid dalam pertemuannya dengan ketua DPR (Setya Novanto, red) dan Presdir Freport Maroef Sjamsoeddin di Hotel Ritz Charton tanggal 8 Juni lalu, secara sadar telah mengatakan orang Sumbar dajal," kata Koordinator HMMJR, Salman El Hakimi di Bareskrim Kamis (10/12/2015).
Dalam pertemuan yang pembicaraannya direkam itu, Riza yang dikenal sebagai teman akrab Setnya Novanto itu mengeluhkan regulasi investasi di Sumatera Barat yang dikeluhkan investor. Sebab, ada investor perkebunan di Sumbar yang merugi gara-gara kebijakan pemerintah daerah. Sampai-sampai Riza menyebut Sumbar sebagai provinsi dajal.
Salman mengatakan, dajal yang disebut Riza berarti menempatkan orang Minang sebagai pendusta dan sangat pembohong. “Kami merasa terhina dan tersakiti oleh perkataan Riza Chalid itu," sambungnya.
Salman menambahkan, sejarah telah mencatat kontribusi putra-putra Minang dalam lahirnya NKRI. Bahkan sudah banyak putra Minang yang menjadi pahlawan nasional. Misalnya, Tuanku Imam Bonjol, Buya Hamka, Tan Malaka, Haji Agus Salim, Syahrir, Muhammad Yamin, Muhammad Natsir, serta Proklamator RI Muhammad Hatta.
Karenanya Salman menganggap Riza tak sepantasnya menyebut orang Minang sebagai dajal. "Dengan kontribusi pendahulu-pendahulu bangsa lantas apakah pantas orang minang dia (Riza Chalid) sebut dajal?" katanya.
Sementara itu kuasa hukum HMMJR, Jansen Sitindaon mengatakan pihaknya mengajukan saksi dalam perkara itu. Yakni Ketua DPR Setya Novanto dan Presiden PT. Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin. Sebab mereka yang terlibat dalam percakapan yang kini tenar dengan sebutan Papa Minta Saham itu.(elf)
Laporan: JPG
Editor: Fopin A Sinaga