Stop, Truk Lebih 15 Ton

Nasional | Rabu, 10 Oktober 2012 - 08:07 WIB

Stop, Truk Lebih 15 Ton
(Foto: Dok. Riau Pos)

Perbaikan jalan di sejumlah titik di jalan lintas Sumatera, menimbulkan kemacetan panjang. Bukan saja di kawasan Sitinjau, perbatasan Padang-Solok, proyek jalan dan jem­batan di Dharmas­raya juga me­micu antrean panjang. 

Pengerjaan jembatan di Sungaibetung, Keca­ma­tan Ko­tobaru, Kabupaten Dhar­mas­raya misalnya, kemace­tan terjadi hingga 3 kilometer.

Kemacetan terjadi sejak proyek per­bai­kan jembatan dilakukan. Tak ayal, kondisi itu menyebabkan ekonomi biaya tinggi bagi kalangan dunia usaha. 

Mengantisipasi hal itu, Kasatker II Jalan Nasional Sumatera Barat, HM Radhi Kasim mengimbau awak truk ber­muatan lebih dari 15 ton, tidak melewati jalan Su­ngaibetung, KM 223 + 950. Pasalnya, jembatan rangka baja bailey di daerah tersebut hanya mampu memikul beban paling berat 15 ton.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“Kita khawatir, jika muatan lebih dari 15 ton, jembatan rangka baja patah, dan pu­tuslah hubungan darat Sum­bar-Jambi,” katanya.

Menurut Radhi, pem­bata­san tonase mulai berlaku pada 12 Oktober nanti. Bagi pengu­saha angkutan batu bara dari Jambi tujuan Riau, diminta tidak membawa muatan lebih dari 15 ton.

Lantai jembatan Sungai­betung ambruk pada akhir ta­hun 2010 lalu, sehingga arus lalu lintas dialihkan ke jalan ka­bupaten yang sempit dan pan­jang. Sehubungan jem­batan Sungaibetung adalah jalur uta­ma lintas Sumatera, ma­ka dila­kukan perbaikan total melalui anggaran tahun 2012.

Agar lalu lintas tidak ter­ganggu, dibuatkan jembatan rangka baja bailey dengan system buka tutup. Dari segi kons­truksi, jembatan bailey tersebut bisa digunakan tapi tidak lebih dari 15 ton. “Itu sebabnya jangan ada yang coba-coba untuk mem­penga­ruhi petugas bisa lewat lebih dari 15 ton, akibatnya bisa fatal,” kata Radhi. (ztl)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook