Kepsek Raba Payudara Siswi SMK

Nasional | Selasa, 10 September 2013 - 07:33 WIB

MEDAN (RP) - Kasus pegang payudara siswi SMKN 8, Jalan Dr Mansyur Medan terus berkembang. Pihak keluarga yang tak terima anaknya dilecehkan melaporkan Kepala sekolah (Kasek) ke Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Pokja Medan, Senin (9/9) siang.

Kedatangan PB (16), siswi SMKN 8 yang mengaku dilecehkan tersebut ditemani ibu dan abangnya. Kunjungan mereka langsung disambut Ketua Harian Komnas PA Pokja Medan Rusli SH, Sekretaris Pokja Medan Jhoni Harahap, kuasa Hukum Pokja Medan Sumantri SH di kantornya di Jalan Medan Area Selatan No. 4B Kec. Medan Area, pukul 11.00 wib.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Ibu korban, Diana boru Ginting (48) saat itu meminta perlindungan hukum dan meminta keadilan. "Kedatangan kami kemari adalah untuk meminta perlindungan anak kami kepada Komnas PA Pokja Medan atas pelecehan seksual yang menimpa anakku, sekaligus meminta keadilan atas perbuatan yang tak senonoh dan tak wajar itu," ucap wanita berbaju coklat itu.

Selain itu, Diana menjelaskan bahwa ia sangat kecewa dengan tindakan oknum kepala sekolah tersebut. "Aku kecewa kali dengan perbuatan kepala sekolah itu, aku berharap kepala sekolah itu segera dihukum sesuai perbuatannya. Dan aku maunya dia dipecat dari sekolahnya, karena sudah mencoreng nama baik seorang kepala sekolah," harapnya.

Menanggapi pengaduan tersebut, Ketua Harian Komnas PA Pokja Medan, Rusli SH, turut mengecam keras tindakan AN (52), kepala sekolah tersebut. "Kita sangat mengecam keras tindakan kepala sekolah yang tak bermoral tersebut, yang tega melakukan tindakkan tak senonoh kepada muridnya. Itu sama saja tindakan yang memalukan dalam dunia pendidikan," ujarnya.

Selain itu, Sumantri, SH, selaku kuasa hukum Komnas Pokja PA Medan mengatakan bahwa akibat peristiwa tersebut, korban menjadi trauma dan ketakutan untuk kembali bersekolah.

"Akibat tindakan Kepsek itu, korban menjadi trauma dan ketakutan untuk kembali bersekolah, kita pasti akan kawal terus kasus ini," terangnya.

Menanggapi kasus ini, pihaknya bersama keluarga korban akan melaporkan kasus tersebut ke Polresta Medan, dan akan menyurati instansi terkait.

"Kita bersama keluarga korban akan melaporkan kasus ini ke Polresta Medan. Kita juga akan surati dinas pendidikan, wali kota, gubernur dan lainnya untuk meminta oknum kepala sekolah itu untuk dipecat," tegasnya.

 

PB sendiri mengaku masih trauma kembali ke sekolah. "Aku takut sekolah kalau masih ada bapak itu (pelaku) di sana," terang siswi berambut panjang dan mengenakan seragam sekolah itu yang lantas dibawa ke Mapolresta Medan untuk membuat laporan resmi.

Di Mapolresta Medan, Sumantri menjelaskan sudah melaporkan Kasek SMKN 8. "Yang kita laporkan di sini kepala sekolahnya langsung, karena dia yang melakukan pelecehan seksual terhadap anak muridnya sendiri," terangnya di depan SPK Polresta Medan.

 "Kan sangat tidak layak, seorang kepala sekolah memegang payudara siswinya," sambungnya.

Terkait dalih Kasek untuk melihat nama siswinya, menurutnya hanya akal-akalan saja. "Padahal si korban ini sudah sebutkan namanya, tapi kenapa harus dipegang juga," ujar pria yang memakai kemeja ini dengan memegang beberapa berkas.

Sumantri, meminta Kapolresta Medan Kombes Nico Afinta Karo-Karo agar memproses pelaku pelecehan tersebut. "Kita minta agar polisi segera memprosesnya, karena perbuatan ini sangat tidak layak dilakukan oleh seorang kepala sekolah," sebutnya.

Dijelaskan PB, insisial siswi korban pelecehan, saat itu AN tak hanya memegang tapi juga menyubit payudara siswinya. "Dipegangnya nama saya, habis itu dicubitnya. Trus dibilangnya boru Bangun nya kau, pandai lah bahasa Karo," sambung PB menjelaskan aksi Kasek tersebut.

Diberitakan sebelumnya, PB (17) warga Jalan Mandolin Kel. Titi Rante Kec. Medan Baru melapor telah dilecehkan Kasek di ruang Praktek Perhotelan di lantai II SMK Negeri 8 Jalan dr Masyur, Kec. Medan Sunggal, Rabu (4/9) sekira pukul 10.00 wib.

Tindak pelecehan itu, dijelaskannya, berawal ketika dirinya membantu temannya Rini menjalani latihan untuk mengikuti perlombaan di bidang perhotelan. Ketika korban dan temannya Rini sedang di dalam kamar praktek, Kasek berulang kali melewati ruangan tersebut hingga tak lama akhirnya masuk dan melakukan pelecehan itu. (bay/eza/bud)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook