Tanggap Darurat Gempa Aceh Diperpanjang

Nasional | Rabu, 10 Juli 2013 - 08:51 WIB

JAKARTA (RP) - Kondisi Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah hingga hari ketujuh pascagempa masih belum sepenuhnya pulih, Selasa (9/7).

Gubernur Aceh memutuskan memperpanjang masa tanggap darurat hingga 17 Juli mendatang. Jumlah pengungsi yang makin meningkat membuat kebutuhan logistik juga makin meningkat.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kemarin pagi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ibu Negara Ani Yudhoyono menyambangi para pengungsi di Kabupaten Aceh Tengah.

Menggunakan helikopter Superpuma dari Lhokseumawe, kedatangan presiden sempat membuat semringah sejumlah pengungsi.Begitu mendarat, SBY dan Ani Yudhoyono langsung menuju lokasi pengungsian Desa Kuta Gelime, Ketol, Aceh Tengah.

‘’Semua musibah sudah kehendak Allah SWT. Pemerintah bertanggungjawab atas bencana ini, akan membantu semua keperluan, seperti rehab rumah dan bantuan lain,’’ ujar SBY dalam upaya memberikan dukungan moril kepada para pengungsi.

Dalam kesempatan tersebut, SBY juga menyerahkan bantuan secara simbolis berupa paket berisi selimut dan barang-barang lainnya.

Di samping meninjau kondisi pengungsi, SBY juga memantau program-program pemerintah terkait upaya merehabilitasi rumah-rumah yang rusak akibat gempa bumi tersebut, tidak terkecuali penyaluran bantuan seperti raskin dan BLSM yang pemberiannya dipercepat.

SBY juga meminta Kemenkokesra untuk terus memantau serta memastikan keperluan logistik di daerah bencana tersebut cukup untuk tujuh hari ke depan. SBY juga menegaskan bahwa pihaknya mendapatkan laporan perkembangan kondisi di lapangan serta kondisi pengungsi, setiap harinya.

‘’Saya juga berkomunikasi bahkan langsung dengan pimpinan satuan tugas yang bekerja di lapangan,’’ katanya.   

Hingga saat ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih mengupayakan tambahan logistik untuk para pengungsi.

‘’Keperluan mendesak para pengungsi saat ini adalah tenda, selimut, makanan, kain sarung, kasur, dan air bersih,’’ terang Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, kemarin.

Di antara keperluan tersebut, yang paling mendesak adalah tenda dan selimut. Suhu di pengungsian yang turun drastis saat malam bisa berbahaya bagi kesehatan.

Jumlah pengungsi di dua kabupaten tersebut terus meningkat. Data terakhir menyebut jumlah pengungsi mencapai 52.113 jiwa.

Selain berkumpul di 70 titik pengungsian, sebagian pengungsi lain memilih bertahan di pekarangan rumah mereka dengan mendirikan tenda darurat. BNPB juga merevisi jumlah korban meninggal.

Karena adanya pencatatan ganda, seorang warga Aceh Tengah yang tertimbun longsor di Bener Meriah tercatat dua kali. ‘’Jumlah korban meninggal sekarang mencapai 39 orang,’’ lanjutnya.

Jumlah rumah yang rusak hingga kini terdata 16.019 unit. Terdiri dari 6.178 rumah rusak berat, 3.061 rumah rusak sedang, dan 6.780 rumah rusak ringan. Sutopo menuturkan, sidang kabinet yang dipimpin Presiden SBY, Senin (8/7) lalu, secara khusus juga membahas gempa Aceh.

‘’Dalam sidang itu disetujui untuk mempercepat rehabilitasi dan rekonstruksi, khususnya di sektor perumahan,’’ tuturnya.

Sementara itu, gempa yang terjadi si tenggara Kabupaten Malang membuat sedikitnya 124 rumah rusak. Rata-rata mengalami rusak ringan setelah diguncang gempa 5,9 SR. Sutopo menambahkan, pihaknya mengimbau warga untuk makin waspada akan gempa. Sebab, gempa selalu terjadi secara tiba-tiba.

‘’Saat merasakan gempa, segera keluar dari rumah dan mencari tempat yang aman. Jika di pantai segera mencari tempat yang tinggi dan aman,’’ tambahnya.

Sementara itu, BMKG meminta masyarakat bener Meriah dan Aceh Tengah untuk tetap tenang. Sebab, gempa susulan masih akan terus terjadi.

‘’Gempa susulan akan mereda sekitar dua sampai tiga minggu setelah gempa pertama terjadi,’’ terang Kepala BMKG Sri Woro Budiharjo dalam pernyataan persnya kemarin.

Hingga Senin (8/7) lalu, BMKG sudah mencatat setidaknya 88 kali gempa susulan terjadi di Aceh. Sri meminta para pengungsi tidak khawatir jika masih merasakan gempa hingga saat ini.

Gempa tersebut terbilang normal, dan intensitasnya akan semakin menurun.(byu/ken/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook