SURABAYA (RIAUPOS.CO) - Nama pemeran wanita dan laki-laki video Kebaya Merah Surabaya diduga AH (Anisa Hardianti) dan ACS (Aryarota Cumba Salaka) sesuai keterangan Polda Jatim.
Dari keterangan Reskrimsus Polda Jatim, pasangan kekasih pemeran video Kebaya Merah Surabaya ini memiliki nama AH dan ACS. Keduanya baru ditimpa musibah kebakaran beberapa waktu lalu.
Dirreskrimsus Polda Jatim Kombes Farman menjelaskan, hasil penyelidikan terhadap tersangka dan barang bukti didapatkan 92 video porno produksi kedua tersangka dan 100 foto telanjang.
Barang bukti ini disita polisi dari sebuah laptop warna hitam milik ACS.
“Video tersebut hasil produksi mereka berdua selama kurang lebih satu tahun,” ujar Kombes Farman saat konferensi pers di Polda Jatim, Selasa (8/11/2022).
Kombes Farman menyebut bahwa pekerjaan pemeran pria video Kebaya Merah Surabaya dengan nama ACS ini adalah pemilik even organizer (EO).
Dimana gudang EO mereka baru kebakaran beberapa waktu lalu.
“Untuk kebaya merahnya ini terbakar pada saat kebakaran gudang EO (milik tersangka Aryarota) yang rekan-rekan media sudah ketahui sebelumnya,” jelasnya lagi.
Sementara nama pemeran wanita video Kebaya Merah Surabaya ini yaitu AH alias Anisa Hardianti.
Farman menegaskan, penangkapan keduanya dilakukan Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim pada Ahad (6/11/2022) sekitar jam 21.00 WIB.
Penangkapan dilakukan di daerah Medokan, Rungkut Surabaya, di salah satu indekos di sana.
Farman memastikan, mereka membuat video itu di salah satu hotel daerah Gubeng, Surabaya.
Video Kebaya Merah itu dibuat pada 8 Maret 2022 sekitar pukul 22.00 WIB di kamar nomor 1710 lantai 17 salah satu hotel di Jalan Sumatera, Gubeng, Surabaya.
Kronologi Pembuatan Video
Menurut polisi, tersangka AH mendapatkan direct message (DM) dari akun Twitter yang masih dalam penyelidikan lebih lanjut sekitar bulan Maret 2022.
Akun Twitter tersebut meminta ACS dan AH membuat konten video porno dengan tema ‘Receptionis Hotel’ dengan pembayaran Rp750.000.
Selanjutnya, kedua tersangka setelah dibayar, membuat video sesuai pesanan di kamar nomor 1710 lantai 17 di salah satu hotel daerah Gubeng, Surabaya yang telah dipesan sebelumnya.
Perekaman dilakukan secara bergantian oleh kedua tersangka yang menggunakan handphone dan alat batu tripod.
Sumber: Pojoksatu.id
Editor: Eka G Putra