JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Menteri Hukum dan HAM RI, Dr Yasona Hamonangan Laoly masuk ke dalam sembilan orang yang akan memimpin Pengurus Nasional (PN) Perkumpulan Senior Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI).
Selain Yasona, kesembilan orang itu adalah Bernard Nainggolan, Marim Purba, Edward Tanari, Pdt Ferry Nahusona, Willy Sabandar, Ari Widiatmoko, Rima Simanjuntak dan Mutiara Gultom.
Perumusan kesembilan orang tersebut merupakan salah satu hal yang dihasilkan dalam kegiatan Pertemuan Raya PS GMKI yang berlangsung dari 6-8 November di Ancol, Jakarta.
"Sembilan orang pengurus nasional ditunjuk untuk memimpin kepengurusan baru Perkumpulan Senior GMKI. Pengukuhan kepengurusan akan dilakukan dalam waktu dekat," kata anggota formatur, Firman Nefos Daeli saat membacakan hasil rapat formatur.
Nefos menjelaskan, sembilan pengurus yang ditetapkan oleh forum pertemuan raya akan melakukan rapat untuk menyusun formasi kepengurusan secara musyawarah mufakat. Pengurus terpilih juga diberikan mandat untuk mengangkat pengurus tambahan, sesuai dengan kebutuhan organisasi. Penetapan pengurus dilakukan dengan mempertimbangkan aspek keberlangsung organisasi lintas generasi, tantangan organisasi dan kebutuhan medan aksi.
"Soal bentuk kepengurusan, juga akan ditetapkan oleh 9 pengurus nasional yang sudah diumumkan tersebut. Apakah berbentuk presidium atau bentuk kepengurusan sebelumnya," jelas senior GMKI, Jerry Sumampou.
Sebelumnya pada Jumat lalu, Pertemuan Raya II PS GMKI ini dibuka oleh Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo dan dihadiri sejumlah tokoh-tokoh nasional. Di antaranya, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Prof Dr Sri Adiningsih, pengusaha yang juga politisi NasDem, Enggartiasto Lukita, anggota Staf Kepresidenan, Eko Sulistyo, anggota DPR RI, Michael Wattimena, Ketua PGI, mantan Menteri Pertanian, Prof Dr Bungaran Saragih dan sejumlah tokoh lainnya.
Ketua Umum Demisioner PS GMKI, Rekson Silaban berharap, kepengurusan yang baru bisa bekerja lebih efektif dibanding kepengurusan sebelumnya. Terutama untuk memantapkan peran nyata yang lebih nampak dalam mewarnai perjalanan bangsa. "Saya kira komposisi kepengurusan ini sudah tepat dan diharapkan mampu menjawab tantangan organisasi," kata Rekson.(rls/fas)