Polisi Buru Peracik Bom dan Otak Serangan

Nasional | Senin, 14 Mei 2018 - 10:41 WIB

Polisi Buru Peracik Bom dan Otak Serangan
PEMBASAHAN: Petugas Pemadam kebakaran melakukan pembasahan di area ledakan bom yang terjadi di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Raya Arjuno, Surabaya Jawa Timur. Terjadi 3 ledakan Bom di tiga titik di Surabaya yaitu Gereja Santa Maria Tak Bercela Ngagel dan GKI di jalan Diponegoro Surabaya. (HANUNG HAMBARA/JAWA POS)

Bom di Sidoarjo, Satu Tewas

Insiden ledakan bom tidak hanya meneror Surabaya. Malam tadi sekitar pukul 20.30, bom meledak di Rusunawa Wonocolo, Taman, Sidoarjo. Ledakan itu menyebabkan seorang meninggal dunia. Menurut warga, sumber suara ledakan itu berasal dari salah satu kamar di lantai lima blok A.

Baca Juga :Hamas Desak ICC Tuntut Israel Bertanggung Jawab atas Kejahatan Perang dan Genosida di Gaza

”Di kamar itu ada satu keluar­ga,” ujar Kasmiadi, salah satu saksi.

Kasmiadi juga penghuni rusunawa di lantai lima. Namun, dia tinggal di blok yang berbeda dengan asal ledakan. Mendengar ledakan itu, Kasmiadi spontan langsung berlari ke arah ledakan. Dia sempat melihat seorang pria terkapar di dekat pintu kamar yang menjadi asal ledakan. Lelaki yang bertelanjang dada itu dalam posisi tengkurap. Darah melumuri tubuhnya.

”Meninggal, sudah tidak bergerak,” terangnya.

Jangan Panik

Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan penyesalannya atas terjadinya teror bom di tiga gereja di Surabaya. Apalagi bom itu meledak berdekatan dengan hari besar umat Kristen dan jelang bulan Ramadan. Dia menegaskan, apa pun alasannya, tindakan teror bertentangan dengan nilai agama. ’’Pelaku aksi bom itu adalah orang-orang yang tidak memegang nilai-nilai agama. Karena tidak ada agama mana pun yang ajarkan aksi terorisme. ’’Tenang dan jangan panik. Karena kepanikan itulah yang diharapkan pelaku,’’ katanya di Jakarta, Ahad (13/5).

Dirjen Bimas Kristen Kemenag Thomas Pentury mengajak umat Kristiani tetap tenang dan tidak bertindak sendiri-sendiri. ’’Serahkan seluruh penanganan aksi teror kepada aparat keamanan,’’ jelasnya kemarin.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Timur Saad Ibrahim juga menyesalkan pengeboman di Surabaya. Apalagi, indisiden itu terjadi ketika umat Kristiani sedang melaksanakan ibadah atau kebaktian di tempat ibadah masing-masing.  ”Kami mengutuk siapa pun pelaku insiden pengeboman dan apapun motivasinya,” ujarnya melalui keterangan pers, kemarin. (mir/gal-bin/elo/c10/ano/wan/tyo/ted)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook