PAINAN (RP) - Bukan saja jembatan yang putus, tapi juga tebing sungai yang terban, kondisi ini dialami masyarakat Kampung Medan Baik Nagari Kambang Induk Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).
Kondisi ini jelas membuat masyarakat di kampung itu
mengeluh. Sebab dua bencana itu bukan saja memutuskan akses masyarakat
antara dua nagari yakni Nagari Kambang Induk dengan Nagari Kambang
Utara. Tapi enam unit rumah warga juga terancam terban masuk sungai
batang Lengayang.
Ajo Gindo 55, warga Kampung Medan Baik Nagari Kambang Induk Kecamatan Lengayang mengatakan bahwa saat ini warga dua nagari, yakni Kambang Induk
dan Kambang Utara, bukan saja terisolasi akibat putusnya jembatan
gantung sepanjang 60 meter itu. Tapi enam warga pemilik rumah yang
berdiri di sekitar pinggir tebing sungai batang lengayang juga cemas.
“Jembatan gantung yang telah putus saat ini, memang
rusaknya sejak banjir bandang bulan November tahun 2011 lalu. Saat itu
kondisinya memang masih oleh. Karena belum putus, sehingga masih bisa
dilewati warga,” jelasnya.
Walau sudah hampir memasuki masa dua tahun, tapi
pemerintah belum juga melakukan perbaikan, baik terhadap jembatan yang
rusak, maupun pengamanan tebing sungai.
“Karena kondisi yang cukup labil akibat belum juga diperbaiki itu, sehingga hujan deras yang terjadi Minggu (3/11), membuat jembatan gantung yang oleng ini betul-betul menjadi putus. Kejadian ini, bersamaan pula dengan terbannya tebing sungai. Sehingga saat ini jarak enam unit rumah warga di lokasi ini, tidak lagi lebih dari 5 meter. Bahkan satu unit rumah, pondasinya juga ada yang sudah menggantung dan nyaris terban ke dalam sungai,” katanya.
Wali Nagari Kambang Induk Kecamatan lengayang, Edison mengakui bahwa saat ini enam warga yang memiliki rumah di sekitar jembatan gantung yang putus itu, sudah sangat cemas. Sebab enam unit rumahnya terancam terban masuk sungai.“Saat ini enam unit rumah itu, tidak lagi lebih dari 5 meeter jaraknya dari tebing sungai. Bahkan satu unitnya, yang merupakan milik Siet, pondasi bangian belakangnya sudah menggantung di bibir sungai ini,” jelasnya.
Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Pessel, Yusdi Ali Umar ketika dihubungi kemarin, Kamis (7/11) mengakui kondisi kerusakan pada tebing sungai batang Lengayang di Kampung Medan baik itu sudah cukup mendesak.“Agar ancaman kerusakan pemukiman warga dan ruas jalan
utama penghubung dua nagari itu bisa diselamatkan. Sehingga pengamanan
tebing sungai melalui pembangunan parit miring atau batu grip perlu
dilakukan. Sebab bila itu diabaikan, maka pengikisan tebing sungai akan
terus terjadi. Upaya itu juga akan menyelamatkan jembatan bila
kembali dibangun agar tidak kembali rusak atau putus,” katanya.
Ditambahkanya bahwa kondisi itu sudah dilakukan peninjauannya oleh Bupati Pessel, Nasrul Abit Senin (4/11) sehari setelah luapan batang sungai Lengayang terjadi bersama dinas PSDA dan beberapa pejabat lainya. (rpg)