Jembatan Gantung Putus, Warga Terisolasi

Nasional | Jumat, 08 November 2013 - 10:49 WIB

Jembatan Gantung Putus, Warga Terisolasi
Jembatan gantung di Kampung Medan Baik Nagari Kambang Induk Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) putus sehingga mengisolasi warga. Foto: Padang Ekspres/RPG

PAINAN (RP) - Bukan saja jembatan yang putus, tapi juga tebing sungai yang terban, kondisi ini dialami masyarakat Kampung Medan Baik Nagari Kambang Induk Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel). 

Kondisi ini jelas  membuat masyarakat di kampung itu mengeluh. Sebab dua bencana itu bukan saja  memutuskan akses masyarakat antara dua nagari yakni Nagari Kambang Induk dengan Nagari Kam­bang Utara. Tapi enam unit rumah warga juga terancam terban masuk sungai batang Lengayang.

Ajo Gindo 55, warga Kam­pung Medan Baik Nagari Kam­bang Induk Kecamatan Lenga­yang mengatakan bahwa saat ini warga dua na­gari, yakni Kambang Induk dan Kambang Utara, bukan saja terisolasi akibat putusnya jem­batan gantung sepanjang 60 meter itu. Tapi enam warga pemilik rumah yang berdiri di sekitar pinggir tebing sungai batang lengayang juga cemas.


“Jembatan gantung yang telah putus saat ini, memang rusaknya sejak banjir bandang bulan November tahun 2011 lalu. Saat itu kondisinya me­mang masih oleh. Karena be­lum putus, sehingga masih bisa dilewati warga,” jelasnya.

Walau sudah hampir me­ma­suki masa dua tahun, tapi pemerintah belum juga mela­kukan perbaikan, baik ter­hadap jembatan yang rusak, maupun pengamanan tebing sungai.

“Karena kondisi yang cu­kup labil akibat belum juga diperbaiki itu, sehingga hujan deras yang terjadi Minggu (3/11), membuat jembatan gan­tung yang oleng ini betul-betul menjadi putus. Kejadian ini, bersamaan pula dengan ter­bannya tebing sungai. Sehingga saat ini jarak enam unit rumah warga di lokasi ini, tidak lagi lebih dari 5 meter. Bahkan satu unit rumah, pondasinya juga ada yang sudah menggantung dan nyaris terban ke dalam sungai,” katanya. 

Wali Nagari Kambang In­duk Kecamatan lengayang, Edison mengakui bahwa saat ini enam warga yang memiliki rumah di sekitar jembatan gantung yang putus itu, sudah  sangat cemas. Sebab enam unit rumahnya terancam terban masuk sungai. 

“Saat ini enam unit rumah itu, tidak lagi lebih dari 5 meeter jaraknya dari tebing sungai. Bahkan satu unitnya,  yang merupakan milik Siet, pondasi bangian belakangnya sudah menggantung di bibir sungai ini,” jelasnya. 

Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Pes­sel, Yusdi Ali Umar ketika dihubungi kemarin, Kamis (7/11) menga­kui kondisi kerusakan pada tebing sungai batang Lenga­yang di Kampung Medan baik itu su­dah cukup mendesak.

“Agar ancaman kerusakan pemukiman warga dan ruas jalan utama penghubung dua nagari itu bisa diselamatkan. Sehingga pengamanan tebing sungai melalui pembangunan parit miring atau batu grip perlu dilakukan. Sebab bila itu diabaikan, maka pengikisan tebing sungai akan terus ter­jadi. Upaya itu juga akan me­nye­lamatkan jembatan bila kembali dibangun agar tidak kembali rusak atau putus,” katanya.

Ditambahkanya bahwa kon­disi itu sudah dilakukan peninjauannya oleh Bupati Pessel, Nasrul Abit Senin (4/11) sehari setelah luapan batang sungai Lengayang terjadi ber­sama dinas PSDA dan bebe­rapa pejabat lainya. (rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook