BEKASI (RIAUPOS.CO) - Delapan mahasiswa terluka dalam kericuhan dengan polisi saat menggelar aksi unjuk rasa di Kawasan Industri Jabebeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (7/10/2020). Dua di antaranya masih dirawat intensif.
Kepala Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi, Kombes Pol Hendra Gunawan bersama Dandim 0509 Kabupaten Bekasi, Letnan Kolonel Anggoro menjenguk mahasiswa yang masih dirawat di RS Sentra Medika Cikarang pada Rabu (7/10/2020) petang. Hendra menjamin Polres Metro Bekasi menanggung biaya pengobatan seluruh mahasiswa yang terluka.
“Seluruh biaya perawatan hingga sembuh ditanggung oleh Polres Metro Bekasi,” kata Hendra usai mengunjungi salah satu mahasiswa.
Hendra tak menyangka aksi penyampaian pendapat terkait UU Cipta Kerja itu berlangsung ricuh. Dia juga tak menyangka sampai jatuh korban terluka.
”Yang harus jadi perhatian dalam menyampaikan pendapat di muka umum, jangan ada lagi provokasi yang menyebabkan kerugian materi dan korban luka,” ucapnya.
Delapan mahasiswa terluka usai terlibat kericuhan dengan aparat kepolisian dalam demonstrasi menolak UU Cipta Kerja di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (7/10/2020). Dua mahasiswa yang terluka parah masih dirawat intensif di rumah sakit.
Hal tersebut dikonfirmasi Ketua BEM FEBIS Universitas Pelita Bangsa Cikarang, Suhendar, Rabu (7/10/2020). Dia mengatakan enam mahasiswa lainnya dibolehkan pulang.
"Ada dua teman kami yang masih dirawat di RS Sentra Medika," ucapnya di Bekasi.
Salah satu korban terluka parah di bagian kepala dan merupakan Ketua Komisariat PMII Pelita Bangsa. Sementara korban lain terluka di bagian pelipis mata.
"Itu mungkin kena (pukulan, red) di kepala. Yang luka di mata mungkin kena gas air mata juga," katanya.
Suhendar menjelaskan, bentrok terjadi diduga adanya penyusup ke dalam barisan mahasiswa. Dia melihat ada beberapa orang tanpa atribut dan almamater merangsek masuk barisan demo.
”Tidak pakai almamater, tiba gabung dan mereka yang anarkis, kita yang kena,” ujarnya.
Para mahasiswa terpancing provokasi sehingga terlibat bentrok dengan polisi. Alhasil, terjadilah saling lempar batu dan botol. Bentrokan tersebut tidak berlangsung lama.
Suhendar menyebut kondisi saat ini sudah kondusif, para mahasiwa juga sudah kembali ke kampus dan pulang ke rumah.
Sumber: Antara/News/JPNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun