JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Menjadi ayah ideal baik fisik dan perbuatan di era modern saat ini biasa disebut dengan istilah "Hot Daddy". Tapi ideal menurut siapa? Sebab kata "ideal" memiliki makna yang abstrak dan membuat seseorang punya indikator masing-masing, khususnya perempuan atau istri.
Bagi Psikolog Klinis Liza Marielly Djapri, "Hot Daddy" pasti memenuhi kebutuhan pokok anak-anak dan istrinya seperti nafkah, sandang, pangan, papan, dan pendidikan. Akan tetapi di Indonesia, kata dia, makna "Hot Daddy" jika diukur berdasarkan kewajiban memberi nafkah masih terlalu abstrak.
"Di Indonesia itu mau sesuatu yang nyata, terlihat oleh mata, berbentuk perhatian dan simbol-simbol. Nafkah memang kewajiban seorang ayah tapi itu terlalu abstrak," kata Liza kepada JawaPos.com baru-baru ini.
Maka selain fisik yang menarik, "Hot Daddy" dianggap mempunyai sifat-sifat atau karakter lainnya yang cocok disebut sebagai ayah ideal. Ciri-ciri itu juga bisa menjadi pertimbangan para perempuan yang akan berumah tangga dengan pasangannya. Sehingga, kaum hawa bisa menilai pasangannya apakah memiliki pasangan dengan bakat "Hot Daddy" atau tidak.
1. Masih Usia Muda. Menurut Liza, predikat "Hot Daddy" tak bisa lepas dari pria secara fisik dan materi. "Hot Daddy" biasanya identik dengan pria usia dewasa muda, milenial, dan mapan dari segi finansial.
"Yang dewasa muda ya usia milenial. Bukan ABG-ABG yang pernikahan dini hamil di luar nikah, masih di bawah umur disebut Hot Daddy ya. Bukan itu ya. Tapi benar-benar usia dewasa muda, matang, ekonominya mapan, pekerjaannya jelas dan stabil dalam rumah tangganya. Pokoknya paket lengkap deh," tegas Liza.
2. Mau Mendengar. "Hot Daddy" adalah ayah atau suami yang mau mendengar dan membuka hati dan telinganya. Apa sih keluhan anak dan istri, lalu apa yang bisa dilakukannya.
"Perhatikan keperluan si anak dari mulai ganti popok. Lalu gantian gendong. Istri saya maunya gimana ya supaya tetap seru, oh bawain tas belanjaan deh biar enggak kerepotan. Gendongun tas istri juga hot lho," jelas Liza.
3. Protektif dan sahabat yang baik. Dalam laman Mom Junction disebutkan seorang ayah yang baik melindungi anak-anaknya dengan batas-batas yang jelas, mempertimbangkan kepentingan terbaik anak, berbicara kepada anak tentang hal-hal yang harus mereka sadari. "Hot Daddy" mengajarkan anak-anaknya tentang konsekuensi dari membuat pilihan yang salah.
Ayah menanamkan pengembangan karakter pada anak-anak. Anak-anak percaya bahwa ayah mereka selalu benar. Maka ayah tidak akan pernah berbohong kepada anak dan tidak akan pernah meninggalkan anak dalam kesulitan.
4. Kasih sayang dan hangat. Ayah yang baik akan sayang pada anak-anaknya. Meskipun dia mungkin tidak memeluk dan mencium anak seperti halnya seorang ibu, kasih sayangnya tidak kurang dari seorang ibu. Ayah memberi tahu anak-anaknya bahwa ayah dapat diandalkan.
5. Pemberi semangat. Ayah adalah sumber dorongan untuk anak. Baik itu pertandingan sepak bola atau kompetisi debat, kehadiran ayah di venue memberi dorongan bagi kepercayaan diri anak. Anak yang paling bahagia ketika mereka berhasil dan membuat ayahnya bangga.
6. Menyediakan keperluan hidup. Sebagai kepala keluarga, ayah bertanggung jawab untuk memberi kehidupan yang layak bagi anak-anaknya, baik itu rumah, makanan, pendidikan atau cinta, keamanan, dan perhatian.
7. Menghormati dan sayang ibu dari anak-anaknya. Liza menilai seorang "Hot Daddy" bisa menjadi Hot Husband jika mau mendengar. Seorang ayah yang baik mengajarkan anak-anaknya bagaimana cara menghormati ibu mereka, dan ini dia lakukan dengan memberi contoh dalam menghormati pasangannya. Dia menghormati pandangannya dan tidak membantah sang istri di depan anak-anak.
Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi