DPRD Minta Kontraktor Jalan Solok-PadangTepat Waktu

Nasional | Selasa, 08 Oktober 2013 - 18:47 WIB

PADANG (RP) - Pimpinan pro­yek pengerjaan jalan Simpang Karang Putih, Kecamatan Lubuk­kilangan, Kota Padang, disentil Komisi III DPRD Sumbar. Pasal­nya, jalan sepanjang 772 meter yang berada di ruas jalan Padang-Solok itu untuk tidak selesai pe­ngerjaannya sesuai waktu yang ditetapkan. 

Ketua Komisi III DPRD Sum­bar Yulman Hadi saat rapat bersa­ma mitra kerja di DPRD Sumbar, Senin siang (7/10), mendesak jalan tersebut segera diselesaikan. “Ka­mi khawatir, tidak tepat waktunya pengerjaan jalan itu akan menga­kibatkan kemacetan di ruas jalan Padang–Solok. Pasalnya, akan diberlakukan buka-tutup yang dimulai Dinas Perhubungan 19 Oktober sampai 26 November nanti,” sebut Yulman Hadi dalam rapat yang dihadiri pejabat Dinas Prasarana Jalan dan Tata Ruang Pemukiman (Prasjal Tarkim) Sum­­bar, itu.

Komisi III minta Dinas Prasjal Tarkim Sumbar serius mencermati pengerjaan jalan tersebut. “Kerja sama dengan berbagai pihak sa­ngat dibutuhkan untuk meng­antisipasi segala kemungkinan masalah yang timbul nantinya,” pinta Yulman Hadi didampingi Wakil Ketua Komisi III Arkadius Dt Intan Bano.


Anggota Komisi III lainnya, Eri Ray minta kontraktor yang me­ngerjakan proyek jalan serius be­kerja. “Mereka terkesan kerja asal jadi saja, sehingga banyak me­nimbulkan permasalahan, se­per­ti molornya waktu pengerjaan,” sebut dia.

Oku Negara selaku kon­traktor mengatakan, permin­taan Komisi III itu akan ditin­daklanjuti pihaknya. Dia me­ngaku juga sudah melakukan simulasi buka-tutup jalan pada 3 Oktober lalu, sehingga pihak­nya bisa mengetahui bagaimana kondisi lalu lintas jika sistem buka–tutup diberlakukan Dis­hub dan Dinas Prasjal Tarkim. Pengamatan pihaknya, simulasi itu menunjukan selama 15 menit ditutup dari arah Padang akan menimbulkan kemacetan lebih dari 100 kendaraan, begitu pula sebalikya. “Jadi ini akan menjadi patokan kami dalam pengerjaan nantinya,” kata Oku.

Pihak Dishubkominfo Sum­bar Era, mengkhawatirkan ke­macetan panjang itu terjadi, apalagi jalur itu pusat kegiatan masyarakat. “Di jalur itu ada juga pasar tumpah, lokasi angkot dan bus besar yang melintas,” ujar­nya. (zil/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook