JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pengunduran diri dari jabatan kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) diajukan oleh Yudi Latif, cendekiawan penulis buku Negara Paripurna: Historitas, Rasionalitas, Aktualitas Pancasila.
Melalui akun Facebook-nya, dia mengungkapkan bahwa seluruh personel BPIP belum digaji.
"Setelah setahun bekerja, seluruh personel di jajaran dewan pengarah dan pelaksana belum mendapatkan hak keuangan," katanya.
Hal itu diakui Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi Sapto Prabowo. BPIP, imbuhnya, belum memperoleh hak keuangan sampai ada keputusan pemerintah beberapa waktu lalu.
“Selama itu belum menerima gaji. Baik itu pengarah maupun pimpinan BPIP," ujarnya di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/6/2018).
Adapun gaji BPIP baru diatur melalui Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2018 tentang Hak Keuangan dan Fasilitas Lainnya Bagi Pimpinan, Pejabat, dan Pegawai Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Aturan itu diteken Presiden Joko Widodo pada 23 Mei 2018. Ditanyakan, apakah Yudi bakal menerima hak keuangan yang selama memimpin BPIP, dia belum bisa memastikannya.
“Tapi yang pasti kan Pak Yudi Latif sudah bekerja dari tahun lalu. Bahkan, menyusun konsep, SOP (standard operating procedure, red), dan sebagainya," tutupnya. (fat)
Sumber: JPNN
Editor: Boy Riza Utama
