VIRUS CORONA

Empat Pasien Covid-19 Membaik

Nasional | Minggu, 08 Maret 2020 - 13:30 WIB

Empat Pasien Covid-19 Membaik

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kondisi empat pasien Covid-19 di Rumah Sakit (RS) Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta, berangsur membaik. Meski, masih ada SARS-CoV-2 di saluran pernapasan mereka.

Pasien yang terinfeksi virus korona tersebut menjalani perawatan dengan standar perawatan influenza. Isolasi hanya berfungsi mencegah persebaran, bukan menyembuhkan. Penyembuhannya melalui penguatan imunitas.


Kemarin (7/3) juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyampaikan perkembangan kondisi kasus 1, 2, 3, dan 4. Untuk kasus 1 dan 2, sudah diambil spesimen pada Jumat (6/3). ’’Setahu saya hasilnya masih positif, tapi klinisnya sudah semakin baik,’’ ungkap Yuri.

Dengan kata lain, SARS-CoV-2 memang masih ada dalam tubuh.

Namun, kondisi kesehatan pasien makin baik. Keduanya juga tidak memiliki keluhan apa pun. Meski demikian, perkembangan mereka akan terus dipantau. Juga, menjalani uji virus. ”Kalau (dua kali pemeriksaan) negatif, pasti akan dipulangkan,” lanjut dia.

Kondisi yang tidak jauh berbeda terjadi pada kasus 3 dan 4. Saat dinyatakan positif Covid-19, kondisi klinis mereka adalah influenza, tetapi bukan yang berat. Kini kondisi klinisnya terus membaik. Tidak demam lagi. Pileknya tidak terlalu parah. Batuk juga sudah berkurang.

Mereka akan menjalani uji virus lagi pada hari kelima besok (9/3). Sebagaimana kasus 1 dan 2 serta semua kasus positif di seluruh dunia, standarnya adalah dua kali pemeriksaan. Apabila dalam dua kali pemeriksaan hasilnya negatif, mereka dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang.

Hingga kemarin jumlah suspect tetap sebelas orang. Yakni, 5 orang di RSPI, 1 di RS Persahabatan, dan 1 di Bandung. Untuk selebihnya, Yuri menolak untuk memublikasikan lokasi perawatan mereka. Kemudian, pasien yang dirawat berjumlah 227. Mereka tersebar di berbagai provinsi.

Perlakuan terhadap suspect lebih intens daripada pasien yang positif. Mereka akan menjalani uji virus berkali-kali sampai ada kepastian positif atau negatif. ”Saya sudah mencontohkan Vietnam. Itu tujuh kali pemeriksaan baru positif,” tutur sekretaris Ditjen P2P Kementerian Kesehatan itu.

Untuk yang positif, perlakuannya hampir mirip dengan pasien dalam pengawasan (PDP). Mereka dirawat hingga flunya sembuh. Bedanya, pasien positif Covid-19 diisolasi sampai virusnya benar-benar hilang. Jika sudah tidak ada flu tetapi virusnya masih ada, mereka tidak akan dinyatakan sembuh.

Yang membedakan lagi, penularan kasus 1–4 diantisipasi dengan menghubungi semua orang yang pernah kontak dengan pasien positif Covid-19. Khususnya yang kontak dekat sejak pasien mengalami gejala flu. Kepolisian dan BIN dikerahkan untuk menelusurinya. Bila ada gejala flu, pasien akan langsung dirawat.

Selama perawatan, mereka akan diwawancarai tentang seberapa dekat interaksi dengan kasus 1–4. Bila hasil wawancara menun-jukkan berisiko tertular, mereka akan dinyatakan sebagai suspect. Semua protokol itu dilakukan untuk mencegah persebaran.

Yuri memberikan catatan mengenai penularan Covid-19. ”Virus ini ada di orang, bukan wilayah. Karena virus ini nggak mungkin hidup di luar orang.”

Karena itu, lanjut dia, penting untuk mengawasi orang yang positif Covid-19. Sebab, dia adalah sumber penularan. Orang-orang yang pernah kontak dengannya harus dicari lantaran berpotensi jadi sumber penularan berikutnya apabila positif.

Kemudian, ada kelompok yang harus ekstrahati-hati terkait penularan Covid-19. Yakni, orang dengan komorbid. Komorbid adalah penyakit kronis yang diderita dalam jangka waktu lama dan menurunkan tingkat ketahanan tubuh. Misalnya, jantung, diabetes, atau paru obstruksi menahun semacam asma dan bronkitis kronis. Juga, TB atau hipertensi.

Orang-orang tersebut memiliki basis daya tahan tubuh yang lemah sejak awal. Mereka bisa berasal dari kalangan mana pun dan usia berapa pun. ”Maka, akan terlalu besar risikonya manakala dia harus terinfeksi Covid-19,” ucapnya. Penyakit yang sejak awal diderita bisa memperburuk kondisi tubuh saat tertular Covid-19.

Di luar itu, semua protokol pencegahan sesuai standar WHO dilakukan. Pemerintah sudah membatasi kedatangan semua orang yang berasal dari beberapa kota di Iran, Italia, dan Korea Selatan. Yakni, Teheran, Qom, dan Gilan (Iran); Lombardi, Veneto, Emilia Romagna, Marche, dan Piedmont (Italia); serta Kota Daegu dan Provinsi Gyeongsangbuk-do (Korea Selatan).

Semua orang yang tinggal di daerah-daerah itu untuk sementara dilarang masuk ke Indonesia. Termasuk WNI yang tinggal di dae-rah-daerah tersebut. Di luar daerah-daerah itu, mereka yang datang dari Italia, Korsel, dan Iran boleh masuk. Asalkan, mereka mem-bawa sertifikat bebas Covid-19 yang dikeluarkan otoritas kesehatan negara masing-masing.

Sertifikat kesehatan itu adalah syarat untuk mendarat di Indonesia. Menjelang melewati pos imigrasi, mereka akan tetap menjalani prosedur pemeriksaan standar. Juga, menjadi orang dalam pemantauan (ODP) karena datang dari negara yang sedang terjadi penularan.

Perkembangan Observasi

Hari ini memasuki hari kesembilan observasi ABK World Dream di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu. Semua hasil tes virus mereka dinyatakan negatif. Observasi kali ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan second wave Covid-19 yang gejalanya minim.

Observasi di Sebaru Kecil adalah masa 14 hari kedua. Pada 14 hari pertama, mereka berada di kapal dan sudah menjalani pemeriksaan di Hongkong maupun klinik kapal. Ke-188 awak kapal negatif Covid-19 sebelum dipindah ke KRI dr Soeharso.

Di KRI dr Soeharso, mereka menjalani tes ulang ditambah dengan tes darah. Spesimennya dikirim ke Jakarta.

”Alhamdulillah, hasilnya seluruhnya negatif. Pemeriksaan darah juga dalam batas normal,” ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto.

Sementara itu, satu di antara 69 ABK Diamond Princess terpaksa dipindahkan ke RS Persahabatan, Jakarta. Dia bukan ABK yang baru sembuh setelah dinyatakan positif Covid-19 saat berada di Jepang.

”Kami curigai dia tidak negatif, tapi belum bisa dikatakan positif (Covid-19),” tutur Yuri. Setelah beberapa kali pengambilan sampel secara berulang, akhirnya dia diputuskan menjadi suspect.

Untuk delapan kru kapal Diamond Princess asal Indonesia yang tersisa di Jepang, tiga di antaranya sudah kembali ke Indonesia. Mereka tidak langsung pulang ke daerah asal. Tapi diobservasi selama 14 hari ke depan di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Kemenkes di Cikarang.

Tambah Bansos

Pagebluk Covid-19 yang memengaruhi ekonomi global berusaha diantisipasi sehingga tidak berdampak pada masyarakat, terutama kelompok miskin. Salah satunya melalui bantuan sosial (bansos).

Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara menuturkan, bansos tersebut akan disalurkan melalui program sembako. Ada tambahan sebesar Rp 50 ribu untuk tiap-tiap keluarga penerima manfaat (KPM). ”Dari Rp 10 triliun instrumen fiskal yang disiapkan, Kementerian Sosial dapat Rp 4,56 triliun untuk tambahan sembako,” ujarnya.

Dengan tambahan tersebut, bantuan program sembako yang diterima menjadi Rp 200 ribu per KPM. Sebagai informasi, awal tahun ini program bantuan pangan nontunai (BPNT) berubah menjadi program sembako bersamaan dengan kenaikan besaran bantuan yang disalurkan. Dari Rp 110 ribu menjadi Rp 150 ribu per bulan per KPM. ”Tambahan bantuan itu akan disalurkan selama enam bulan, dari Maret sampai Agustus,” ungkap Juliari.

Hanya untuk Tawaf Sunah

Setelah ditutup beberapa hari akibat merebaknya virus korona, area tawaf yang mengelilingi Kakbah di Masjidilharam, Makkah, kembali dibuka untuk umum pada Sabtu (7/3) lepas tengah malam waktu Arab Saudi. Pembukaan tersebut diumumkan melalui dekrit Raja Salman bin Abdulaziz. Pembukaan juga berlaku di Masjid Nabawi, Madinah.

Dubes Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel mengungkapkan, meski sudah dibuka, area di sekeliling Kakbah hanya diperuntukkan mereka yang melakukan tawaf sunah. Yakni, tawaf yang tidak berkaitan dengan ritual haji maupun umrah.

Tawaf sunah biasanya dilakukan mereka yang beribadah di Masjidilharam sebagai penghormatan pada Baitullah. Tawaf dijalankan tanpa mengenakan pakaian ihram, tapi hanya pakaian biasa. ”Kawasan Masjidilharam masih tertutup untuk umrah. Bahkan, warga Makkah sendiri juga kena aturan ini,” jelas Agus kepada Jawa Pos lewat sambungan telepon kemarin.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook