JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Aparat gabungan TNI-Polri masih mencari pilot dan penumpang pesawat Susi Air di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan. Pesawat jenis Pilatus Porter P-4 yang terbang dari Timika, Kabupaten Mimika, itu diserang kelompok separatis teroris (KST) setelah mendarat.
Seperti dilansir Cenderawasih Pos, pesawat yang dipiloti Philips Max Marthin dan tiba di Paro pukul 06.15 WIT itu langsung dibakar. Pelaku penyerangan adalah KST yang bergerak di bawah komando Egianus Kogoya.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Kavaleri Herman Taryaman menyatakan bahwa petugas mendapati pesawat itu hangus dilalap api di Bandara Paro.
”Dan, GPS pesawat dibawa lari menuju hutan,” imbuhnya.
Sampai kemarin sore, belum diketahui pasti nasib pilot dan lima penumpang yang turut serta dalam penerbangan tersebut. Herman memastikan, aparat keamanan gabungan terus berusaha mencari pilot dan para penumpang pesawat dengan rute Timika–Paro–Timika itu.
Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri menuturkan bahwa pesawat tersebut memang diduga dibakar KST. Pilotnya berkewarganegaraan Selandia Baru. Adapun lima penumpang pesawat tersebut adalah Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Meita Gwijangge, Wtina W., dan Pelenus Gwijangge.
Salah seorang di antaranya dipastikan seorang bayi. ”Bagaimana keselamatan lima penumpangnya belum diketahui juga,” paparnya.
Terpisah, Donal Fariz selaku kuasa hukum Susi Air membenarkan bahwa pesawat milik kliennya terbakar di runway Bandara Paro. Dia memastikan, sebelum ditemukan terbakar, pesawat tersebut mendarat dengan baik. Karena itu, pihaknya tidak yakin terbakarnya pesawat tersebut akibat masalah teknis.
”Kami sedang berupaya mengecek apakah ada sabotase oleh pihak-pihak tertentu yang melakukan perusakan,” beber dia.
Meski demikian, yang terpenting bagi Susi Air saat ini adalah menemukan pilot dan penumpang. ”Yang sampai hari ini dan sampai jam ini (kemarin, Red) kami belum bisa memastikan secara tepat lokasinya, termasuk dengan para penumpang yang menaiki pesawat tersebut,” jelas Donal.
Untuk itu, pihaknya juga berkoordinasi dan berkomunikasi secara intens dengan otoritas di Papua guna mencari dan menemukan mereka.
Sementara itu, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom mengonfirmasi peristiwa tersebut. Dia mengakui bahwa pembakaran pesawat Susi Air itu dilakukan Egianus Kogoya.
”Dan pilotnya menjadi sandera kami,” ungkapnya melalui keterangan tertulis kemarin. Sementara itu, pihaknya memastikan lima penumpang dalam pesawat tersebut aman.
Kepada pemerintah, TPNPB-OPM menuntut beberapa hal. Di antaranya, menutup semua jalur penerbangan ke Nduga.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Eka G Putra