JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sepertinya mulai panas dan tak nyaman dengan gosip reshuffle kabinet. Apalagi, mulai muncul desakan-desakan dari beberapa pihak yang menyuarakan pergantian menteri-menteri tertentu.
Karena itu, melalui akun Twitter resminya @jokowi, presiden kembali menegaskan bahwa dirinya tidak mau didikte. "Saya harap kita semua bekerja saja dengan baik. Urusan angkat dan ganti menteri biar jadi urusan saya -Jkw," katanya Kamis (7/1/2016).
Meski demikian, Jokowi tak menampik jika saat ini dirinya memang sedang menyiapkan reshuffle kabinet. Hal itu diucapkannya saat bertemu kelompok relawan pendukung Jokowi-JK saat Pilpres 2014 lalu.
Ketua Projo Budi Arie mengatakan, isu reshuffle termasuk yang disinggung Jokowi saat makan siang dengan para relawan. "Intinya presiden sudah tahu mana kinerja menteri yang dianggap kurang," ujarnya.
Meski demikian, dia enggan membeber detil pembicaraan yang dilakukan."Yang pasti, kami menghormati dan mendukung keputusan presiden. Jokowi itu kan presiden mandataris rakyat, kami percaya Jokowi selalu berada di garis rakyat," katanya.
Selain Projo, hadir pula sejumlah elemen relawan Jokowi-JK. Mereka di antaranya dari Bara JP, Almishbat, JOMAN, Seknas Jokowi, dan lain-lainnya.
Terpisah, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) tadi malam sempat dikabarkan akan menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di kediamannya. "Mau tahun baruan saja. Bukan soal reshuffle, yang reshuffle kan bukan Bu Mega, yang reshuffle Pak Jokowi," katanya.
Namun, pertemuan tersebut urung dilakukan. Menurut Sekjen PDIP Hasto Kristianto, pertemuan memang belum diagendakan karena Mega baru kembali dari Jogja. Sedangkan Staf Khusus Wapres Husain Abdullah menyebut pertemuan akan diagendakan ulang. "Ini kan dalam rangka silaturahim, jadi waktunya fleksibel," ucapnya.(dyn/owi/gun/end)
Laporan: JPG
Editor: Fopin A Sinaga