JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pendapatan petani menjadi perhatian PDI Perjuangan untuk dibahas di dalam rapat kerja nasional I tahun 2016. Pembahasan peningkatan pendapatan petani merupakan wujud implementasi program kerakyatan partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri ini.
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan peningkatan pendapat petani dijadikan bahasan karena terjadi penurunan jumlah petani di Indonesia.
Menurut Hasto, faktor utama penurunan jumlah petani di Indonesia disebabkan oleh tingkat pendapatan yang diperoleh para petani tergolong sangat kecil. Berdasarkan indeks pertanian, rata-rata penghasilan petani di Indonesia tidak lebih dari Rp500 ribu per bulan. Nilai yang diterima petani jauh di bawah standar hidup layak dan jumlah pengeluaran yang harus ditanggung petani dalam mengolah lahan penanian.
“Rendahnya pendapatan petani di Indonesia ini sangat berkaitan erat dengan kepemilikan lahan pertanian,” kata Hasto dalam konferensi pers di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (7/1/2016).
Karenanya, penting bagi partai menjalankan program kongkrit untuk peningkatan pendapatan petani. Upaya itu sekaligus sebagai langkah untuk mendorong kedaulatan pangan di Indonesia.
“Beberapa hal yang berkaitan erat dengan upaya peningkatan pendapatan petani antara lain penyediaan luas lahan minimal 2 hektare bagi petani, meneruskan dan mengawasi proses pembagian alat sistem pertanian,” kata Hasto.
Selain itu, menjalankan program penggunaan bibit unggul nusantara, penggunaan pupuk organik serta membangun jalur distribusi hasil pertanian serta membuat pelatihan berkala bagi para petani. Program-program tersebut implementasinya akan dibahas mendalam saat Rakernas nanti.(fat)
Laporan: JPNN
Editor: Fopin A Sinaga