SIJUNJUNG (RP) - Masyarakat Kenagarian Muaro Bodi, Kecamatan IV Nagari, khususnya yang berada di tepi jalan lintas Sumatera (Jalinsum) merasa resah dengan kondisi jalan yang buruk serta mengancam keselamatan pengguna jalan.
Keresahan warga tersebut ditunjukkan dengan menanam pisang di lubang yang ada di tengah badan jalan.
Jalan buruk dan berlubang yang berada di kawasan Jorong Dusun Tuo, tepatnya di depan Bank BRI Muaro Bodi tersebut, dianggap bisa mengancam keselamatan pengguna jalan terutama bagi warga yang tidak tahu kondisi jalan tersebut.
Warga menegaskan akan menuntut Departemen Pekerjaan Umum (PU) apabila kembali ada kecelakaan yang disebabkan lubang di Jalinsum tersebut.
Sebab, menurut UU 29/2009, apabila kecelakaan disebabkan jalan rusak, warga boleh menuntut penyelenggara jalan dalam hal ini pemerintah.
Dari pantauan RPG, lubang sedalam lebih kurang 6 centimeter tersebut kian hari semakin memburuk.
Sebelumnya jalan berlubang itu terlihat juga telah beberapa kali dilakukan perbaikan, namun mulusnya jalan tidak pernah berlangsung lama.
Tanahnya labil, air terlihat selalu menggenangi jalan akibat minimnya pembuangan air di sisi jalan.
Menurut NA, warga jorong Dusun Tuo yang rumahnya berada dekat dengan lokasi jalan buruk itu, ditanamnya batang pisang di jalan tersebut adalah bentuk kekesalan warga yang menilai pihak terkait terlalu lamban membenahi kerusakan infrastruktur yang jelas digunakan banyak orang.
Apalagi warga menilai rusaknya jalan itu bisa menjadi ancaman bagi setiap warga yang melewatinya. Disebutkannya, mulusnya jalan setelah perbaikan oleh dinas terkait tidak pernah melebihi dua bulan, lalu kembali rusak.
Kadis Pekerjaan Umum Sijunjung, Surya Efendi mengatakan, bahwa pemerintah daerah melalui Dinas PU hanya memberikan laporan terkait kerusakan jalan di Jalinsum.
”Karena yang berwenang memperbaiki adalah provinsi, karena Jalinsum adalah jalan negara,” katanya.(ade)