PEKANBARU (RIAU POS.CO)- Pemerintah pusat, dalam hal ini Badan Penanggulangan Nasional Bencana (BNPB) telah menyiapkan anggaran untuk bencana banjir dan longsor yang terjadi di Indonesia sebesar Rp150 miliar dari dana taktis APBN alias dana siap pakai.

Sementara itu untuk di Riau, pemerintah pusat belum bisa mengganggarkan berapa yang dibutuhkan karena pemerintah pusat baru menghitungnya secara Nasional.

Dalam apel penutupan operasi siaga darurat bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan, Senin (7/12) di Posko Karlahut Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Kepala Badan Penanggulangan Nasional Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan, apel penutupan siaga Karlahut ini juga sekaligus membuka apel gelar pasukan siaga darurat bencana banjir dan longsor di pProvinsi Riau tahun 2015.

"Secara nasional, kita telah menyiapkan anggaran yang diambil dari APBN untuk penanggulangan banjir dan longsor sebesar Rp150 miliar secara Nasional. Untuk di Riau, kita belum tahu berapa anggarannya. Jika Gubernur sudah menetapkan siaga darurat banjir dan longsor maka anggaran tersebut baru bisa dicairkan untuk penanggulangan bencana," ujar Willem Rampangilei, Senin (7/12).

Sementara itu, untuk kerugian negara yang terjadi selama Karlahut Willem Rampangilei menyebutkan pemerintah pusat belum menghitungnya. Namun, dibandingkan dengan Karlahut, bencana longsor dan banjir yang terjadi biasanya lebih besar anggaran banjir dan longsor dibandingkan bencana Karlahut. Untuk itu pemerintah pusat meyiapkan anggaran Rp150 miliar.

Laporan: Dofi Iskandar

Editor: Yudi Waldi