BISNIS PROSTITUSI ONLINE

Meski Mucikarinya Ditangkap, Tapi Ayam Kampusnya On Terus

Nasional | Senin, 07 Desember 2015 - 00:02 WIB

Meski Mucikarinya Ditangkap, Tapi Ayam Kampusnya On Terus
Ilustrasi.

MALANG (RIAUPOS.CO) - Biasanya kalau bos sudah tidak aktif, maka anak buah pun ikut tidak aktif. Jika seorang mucikari ditangkap polisi, maka perempuan yang menjadi anggotanya ikut tidak aktif. Tetapi lain halnya dengan anggota Bagus Artha Pamungkas (21). Meskipun pemuda asal Malang, Jawa Timur itu sudah ditangkap, namun jaringan perempuan anggotanya sepertinya tetap beroperasi. 

Seperti penelusuran yang dilakukan terhadap salah satu anggotan Bagus, berinisial R. Ayam kampus itu (sebutan kiasan bagi mahasiswi yang menjadi pekerja seks komersial), mengatakan masih melayani para pria yang menginginkan pemuasan nafsu seks.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Tim Jawa Pos, setelah mendapatkan nomor telepon R, mencoba bertanya apakah bisa dibooking, lalu dijawabnya bisa, sambil menyebutkan tarif kencannya sebesar Rp550 ribu sudah termasuk sewa kamar di salah satu apartemen.

"Tapi kalau mau di tempat lain juga tidak apa-apa asalkan mau bayar sendiri," katanya.

Ketika ditanya soal apakah kencan dengannya masih aman, mengingat Bagus kini sudah ditangkap polisi, R tidak mau menjawabnya. Dia hanya mengatakan bahwa meskipun Bagus ditahan dia tetap melayani pelanggan dan bisa duhubungi alias on terus.

"Kalau jadi, jemput saya di kos belakang Unmuh (Universitas Muhammadiyah Malang)," tuturnya.

Saat tim meminta fotonya, R tidak mau mengirim. Dia menyarankan untuk membuka akun Facebook milik Bagus. Ketika akun itu diakses, ternyata nama R masuk ke daftar teman Bagus.

Dari foto itu, nama lain R yang diunggah Bagus terdeteksi sebagai teman di Facebook. Dalam tampilan foto tersebut, perempuan itu berkacamata dan berambut sebahu. Di akun Facebook tersebut, R juga mengunggah foto pacarnya.

Ketika ditelepon lagi setelah beberapa kali berkirim pesan singkat, R irit bicara. Dia hanya menuturkan sengaja terjun ke bisnis esek-esek karena terbelit masalah keuangan. Dia mengaku bahwa orang tuanya tidak bisa mengirim uang terlalu banyak. "Ya tentu untuk uang jajan. Kamu tidak perlu tahu apa pekerjaan orang tua saya," ucapnya. (riq/abm/c11/dwi/adk)

Laporan: JPG

Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook