KSAL Sebut Tiap Tahun Alutsista Pasti Ada yang Baru

Nasional | Sabtu, 07 Oktober 2023 - 16:59 WIB

KSAL Sebut Tiap Tahun Alutsista Pasti Ada yang Baru
Ilustrasi Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Bung Karno-369 resmi dioperasikan memperkuat armada TNI AL. (FEDRIK TARIGAN/JAWA POS )

BAGIKAN



BACA JUGA


JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menyatakan, akan menjalankan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam hal pengadaan alutsista. Penggunaan anggaran akan dilakukan secara bijak, sehingga tidak terjadi pemborosan.

"Alutsista kan kita bertahap ya. Jadi karena kita ikuti kesiapan anggaran dari pemerintah. Jadi dihubungkan dengan kemajuan ekonomi. Kalau ekonomi baik, kita bisa membeli, atau memproduksi bahkan alutsista baru," kata Ali, Sabtu (7/10).


Meskipun anggaran terbatas, TNI AL tetap melakukan pengadaan alutsista secara rutin. Namun, tetap berpatokan kepada kebutuhan organisasi.

"Secara bertahap kita sudah mulai laksanakan pengadaan alutsista baru baik di dalam negeri maupun luar negeri. Bertahap pelan-pelan, yang penting jalan terus. Tiap tahun pasti ada yang baru," jelas Ali.

KSAL juga memastikan TNI AL pro terhadap industri pertahanan dalam negeri. 70 persen dari alutsista yang sekarang dipakai adalah buatan dalam negeri.

"Kalau pun ada yang di luar negeri, pasti dikerjasamakan ada TOT, transfer of technology dari pihak galangan Indonesia maupun dengan galangan internasional," terang Ali.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai modernisasi alutsista penting dilakukan untuk kemajuan TNI. Namun, penggunaan anggaran negara pun harus dilakukan secara bijak.

Hal itu disampaikan Jokowi saat menyampaikan amanat pada perayaan HUT ke-78 TNI di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Kamis (5/10).

"Memang modernisasi alutsista sangat diperlukan. Tapi keuangan negara, anggaran negara APBN kita sangat terbatas dan untuk kebutuhan kesejahteraan rakyat sangatlah besar," kata Jokowi.

"Sehingga belanja alutsista harus dilakukan dengan bijak baik besarannya maupun peruntukkannya," imbuh dia.

Atas dasar itu, Jokowi mendorong peningkatan industri pertahanan dalam negeri. Transfer teknologi dengan negara sahabat butuh dilakukan agar kualitas SDM dalam negeri meningkat.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook