JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Dirilisnya film dokumenter berjudul Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso tayangan Netflix, memantik kembali perdebatan soal kasus meninggalnya Mirna Salihin yang tutup usia pada 2016 silam. Mirna tewas sesaat setelah meminum es kopi Vietnam di Cafe Olivier, Grand Indonesia, Thamrin, Jakarta Pusat.
Film tersebut memantik hadirnya perdebatan terkait meninggalnya Mirna yang dalam putusan pengadilan dinyatakan meninggal karena sianida dan dibunuh oleh temannya, Jessica Wongso. Setelah menonton film Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso, penonton justru meragukan kalau pembunuh Mirna adalah Jessica Wongso.
Terlepas dari hal tersebut, menarik untuk dikulik kembali soal kesaksian Hani, sahabat Mirna, saat memberikan kesaksian di hadapan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 13 Juli 2016.
Di hadapan majelis hakim kala itu, Hani yang merupakan sahabat Mirna memberikan kesaksian soal rasa kopi yang diminum Mirna dan tidak lama kemudian mengakibatkan meninggal dunia.
"Rasanya bikin kaget saat baru mendarat sedikit di lidah saya. Rasanya pahit, panas, di lidah, rasanya parah. Saya tidak pernah minum kopi seperti itu, makanya saya kaget," kata Hani.
Dalam kesaksiannya di hadapan majelis hakim, Hani memastikan aroma kopi yang diminum Mirna tidak ada aroma kopi sama sekali. Hani hanya mencicipi sedikit saja tidak sampai menenggak.
Dia sebenarnya tak mau mencicipi. Beberapa kali diminta Mirna untuk mencicipinya, dia pun mencoba sedikit saja hanya sampai di lidah.
"Mirna berkali-kali bilang sama saya, saya nggak bohong Han. Sumpah, ini nggak enak," kata Hani menirukan perkataan Mirna.
Sesaat setelah meminum es kopi Vietnam sebelum tak sadarkan diri, Mirna sempat minta bantuan ke Jessica untuk dimintakan air putih. Namun sampai Mirna ambruk, air putih itu tak kunjung datang.
Setelah Hani berhasil menghubungi suami Mirna Salihin, Arief Soemarko, Hani bersama Jessica, dan Arief kemudian membawa Mirna yang sudah tak sadarkan diri ke RS Abdi Abdi Waluyo Jakarta.
Menurut Hani, Arief langsung yang mengemudikan mobilnya. Jessica berada di bangku depan, sementara Hani memegangi Mirna di kursi belakang. Sesampainya di rumah sakit, dokter mengabarkan nyawa Mirna tidak tertolong. Dia meninggal dunia di usia 27 tahun.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi