BALIKPAPAN (RIAUPOS.CO) - Hati Prayoga tidak karuan setelah menghadapi kenyataan kehilangan sang istri, Dwi Istroatul Khoirunisa. Bidan yang bekerja di RSUD Kanujuoso Djatiwibowo, Balikpapan itu sudah tidak bisa dihubungi sejak Kamis (4/3/2016).
Prayoga benar-benar panik setelah Sasa, panggilan akrab sang istri, sudah tidak bisa dihubungi. handphone sudah tidak aktif. Teman kerja dan tetangga pun di tempat tinggalnya tidak mengetahui keberadaan Sasa.
Menurut penuturan Prayoga, rekan kerjanya di RSUD menyampaikan bahwa Sasa meninggalkan tempat kerja selepas shift. Dari Tenggarong, sang suami langsung balik ke Balikpapan setelah istrinya tak bisa dihubungi.
Setiba di Balikpapan malam hari, Prayoga kembali ke rumahnya dengan harapan sang istri ada di rumah. “Saya kaget dan bertanya-tanya saat di depan rumah lampu depan gelap. Sepeda motor sudah tidak terparkir di garasi rumah,” jelasnya.
Bahkan, sarung penutup motor milik Prayoga tergeletak begitu saja di pelataran garasi rumah. Diletakan begitu saja tanpa dilipat. “Saya sempat menanyakan ke tetangga sekitar apakah melihat istri saya serta dua kendaraan,” kata Prayoga ditemui Balikpapan Pos (Jawa Pos Group).
Namun, sayang tetangga tak banyak yang tahu. Akhirnya, dia menuju kantor pemasaran perumahan untuk meminjam motor. Prayoga ke rumah sakit dan sempat menanyakan ke salah satu teman baik istrinya, Yanti untuk memastikan keberadaan istrinya. “Coba kita tunggu saja setelah pergantian shift” jelas rekan Sasa.
Setelah pergantian shift, Sasa masih tidak terlihat. Mengetahui istrinya hilang Prayoga kembali ke rumah dengan lemas. “Saat masuk rumah kondisi rapi tidak berantakan. Cuma dua koper dan pakaian rumah istri sudah tidak ada di atas lemari,” tuturnya.
Dia menghubungi orang tua Sasa di Jawa, namun lagi-lagi orang tuanya tidak mengetahui keberadaannya. “Mengetahui istri saya hilang, saat itu dibantu keluarga akhirnya saya melaporkan kejadian ke Polres Balikpapan dan Polsek Balikpapan Utara,” jelas Prayoga.(aji/war/yuz)
Laporan: JPG
Editor: Fopin A Sinaga
