Buruh Blokir Pintu Masuk Polonia

Nasional | Kamis, 06 Desember 2012 - 09:09 WIB

MEDAN (RP) - Ribuan massa dari pekerja Buruh Melawan (PBM) menggelar unjuk rasa di pintu masuk Bandara Internasional Polonia, Jalan T Imam Bonjol Medan, Rabu (5/12).

Dalam aksi itu, massa menentang penetapan revisi upah minimum provinsi (UMP) 2013 yang hanya naik Rp70 ribu menjadi Rp1.375.000.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Akibat aksi ini, perlintasan utama menuju Bandara Polonia, Medan terpaksa ditutup. Polisi memasang barikade kawat duri di tengah jalan dan menyiagakan mobil water canon di sana.

Ratusan polisi dan TNI pun disiagakan di lokasi. Meskipun jalan itu ditutup, penumpang masih bisa ke bandara melalui Jalan Mustang maupun dari kawasan Avros Jalan Adi Sucipto.

Namun, sebagian calon penumpang sempat terjebak dan terpaksa berjalan kaki melewati halaman RS TNI Angkatan Udara untuk menuju bandara.

Selain di Medan, aksi massa juga terjadi di pintu tol Tanjung Morawa dan kawasan Mabar. Massa berencana melumpuhkan Jalan Tol Belmera. Tuntutan mereka sama, menolak revisi UMP Sumut 2013 Rp 1.375.000.

“Tuntutan kami satu, yaitu agar Plt Gubsu Gatot Pudjonugroho menandatangani UMP 2012 Rp2,2 juta, seperti di daerah lain,” kata Bambang Hermanto, kordinator aksi.

Bambang mengatakan, UMP Rp1.375.000 akan lebih memiskinkan buruh.

“Sekarang saja banyak buruh yang sudah menggadaikan kartu Jamsostek-nya, hanya untuk memenuhi keperluan hidup. Jadi demi UMP yang layak kami rela mengorbankan nyawa,” tegasnya.

Aksi ini merupakan protes dari kebijakan Plt Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho yang merevisi besaran UMP 2013 dari Rp1.305.000 menjadi Rp1.375.000.

UMP yang ditetapkan ini jauh dari tuntutan buruh yang berunjuk rasa beberapa waktu lalu. Saat itu, mereka meminta UMP Sumut minimal Rp2 juta.

Buruh sempat berharap Pemprov Sumut merevisi UMP mengikuti langkah DKI Jakarta yang menaikkan besarannya menjadi Rp2,2 juta.

Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapoldasu) Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro menyatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya, situasi masih aman terkendali. Menurutnya, hingga ia tiba memantau aksi buruh di pintu masuk Bandar Polonia, tidak ada aksi demo yang anarkis.

“Saya juga sudah keliling tadi, memantau situasi. Masih berlangsung tertib. Paling hanya menyebabkan kemacetan saja,” ujar Wisjnu.

Disebutkan Wisjnu ada sekitar 4.600 personel polisi yang disiagakan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan terkait aksi demo para buruh yang menuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) pada hari ini. Wisjnu berharap, para buruh dapat menggelar aksi demonstrasinya secara tertib.

“Berdasarkan ketentuan, aksi demo ini diperbolehkan hingga jam enam sore, jadi setelah jam enam sore kita minta pengertian kawan-kawan buruh, agar masyarakat pengguna bandara dan jalan juga tidak terganggu,” tegas Wisjnu.

Sekitar pukul 14.00 WIB, massa buruh akhirnya membubarkan diri dari pintu masuk bandara. Massa kemudian bergerak menuju kantor Gubsu di Jalan Pangeran Diponegoro, untuk meneruskan aksinya.

Usai massa bubar, Polisi yang disiagakan langsung berkemas. Security Barier (kawat duri) juga langsung disingkirkan dari lokasi. Sekitar pukul 14.30 WIB, akses masuk ke Bandara Polonia dari Jalan T Imam Bonjol kembali dibuka.(eca)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook