Gunung Sinabung Keluarkan Awan Panas

Nasional | Rabu, 06 November 2013 - 10:11 WIB

 Gunung Sinabung Keluarkan Awan Panas

BERASTAGI (RP) - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo kembali menujukan aktivitasnya, Selasa (5/11) siang. Tidak saja mengeluarkan abu vulkanik, tapi mengeluarkan awan panas sekitar pukul 14.23 WIB, selama 20 menit. Awan panas terbawa angin ke arah Barat Daya.

Tinggi abu vulkanik letusan 3.000 meter ke udara. Terdengar bunyi gemuruh hingga pos pengamatan berjarak 8,5 Km dari Gunung Sinabung.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Gunung Sinabung kembali mengeluarkan awan panas dan abu vulkanik selama 20 menit,’’ ucap Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Sutopo menjelaskan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan ke Posko BNPB, pada pukul 14.31 WIB, terpantau awan panas meluncur dari lereng sejauh 1 Km ke arah Tenggara.

Ini adalah pertama kali awan panas keluar dari kawah  Sinabung sejak meletus September 2013 yang lalu. ‘’Tidak ada korban terkait awan panas ini karena masyarakat telah mengungsi,’’ jelasnya.

Jumlah pengungsi hingga saat ini masih 1.681 jiwa. Pengungsi tersebar di 4 titik, yakni berada di sejumlah lokasi pengungsian seperti, Los Pekan Tiga Ndreket dari Desa Mardinding sebanyak 891 jiwa, GBKP Payung 292 jiwa berasal dari Desa Sukameriah, Masjid Payung 110 jiwa berasal dari Desa Sukameriah.

Sementara di Jambur Namanteran terdapat 388 jiwa berasal dari Desa Bekerah 152 jiwa dan Desa Simacem 236 jiwa.

‘’Untuk Keperluan logistik pengungsi masih mencukupi hingga saat ini. Masa tanggap darurat selama 7 hari (3-9 November 2013),’’ sebut Sutopo.

Aktivitas di puncak gunung masih sangat tinggi. Status tetap Siaga level III. Radius 3 Km diminta tidak ada masyarakat beraktivitas. Warga di 4 desa yaitu Desa Sukameriah, Desa Simacem, Desa Bekerah dan Desa Mardinding diminta untuk mengungsi ke tempat yang aman.

‘’Dengan adanya luncuran awan panas maka masyarakat diimbau untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan,’’ imbaunya. Dikatakannya, erupsi masih berpotensi terjadi, dan abu letusannya dapat mengganggu kesehatan dan merusak tanaman di area terdampak. (gus/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook