Ribuan Massa Demo PLN

Nasional | Jumat, 06 September 2013 - 09:13 WIB

PADANG (RP) - Pemadaman listrik di Sumbar, memicu pergerakan masyarakat. Pasalnya harapan penyelesaian kasus yang digantungkan pada pemerintah tidak membuahkan hasil.

Akibatnya, Kamis (5/9) siang ribuan masyarakat menggelar aksi demo, dan menyegel kantor PLN Wilayah Sumbar.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Didatangi ribuan masyarakat, GM Wilayah Sumbar menyebutkan, akibat pemadaman listrik, akan memberikan kompensasi berupa pemotongan pembayaran tagihan listrik sebesar 10 persen kepada seluruh konsumen PLN di Sumbar untuk pembayaran Oktober mendatang.

Massa berusaha menyeret General Manger PLN Wilayah Sumbar, Wasito Adi,  untuk  keluar dari ruangannya guna mempertanggung jawabkan perbuatan PLN, pada masyarakat.

Akibatnya, masyarakat nyaris bentrok dengan aparat kepolisian, karena terjadi aksi saling dorong antara masyarakat dengan aparat kepolisian.

Pantauan RPG di kantor PLN Wilayah Sumbar, sejak pukul 11.24 WIB, sangat jauh berbeda dibandingkan hari biasanya. Diduga ancaman demo besar-besaran seluruh elemen masyarakat itu, membuat pejabat serta karyawan PLN Sumbar kehilangan keberaniannya setelah mendengarkan seluruh eleman masyarakat Sumbar, yang akan menggelar aksi demo besar-besaran ke kantor PLN akibat pemadam bergilir.

Pada hari biasa, areal parkir kantor PLN Wilayah Sumbar dipenuhi kendaraan roda empar dan kendaraan roda dua, anehnya pemandangan seperti hari-hari biasanya itu tidak terlihat lagi pada siang.

Di areal parkir perkantoran PLN tidak terlihat satupun kendaraan yang terparkir. Anehnya lagi portal atau pintu masuk ke kantor PLN itu ditutup rapat, dan dijaga ketat empat sampai lima orang Satpam.

Selain itu, di arel parkir sepeda motor satu unit mobil patroli aparat kepolisian terlihat menempati areal parkir khusus sepeda motor itu.

Kondisi sepi dan mencekam sangat terasa. Kondisi mencekam diperparah dengan hadirnya sekitar 15 orang aparat kepolisian berseragam lengkap, yang duduk bergerombol di areal parkir kantor PLN.

Tepat pukul 13.00 WIB, apa yang ditakutkan pimpinan PLN serta pegawainya menjadi kenyataan. Saat itu, secara bergelombang elemen masyarakat memenuhi ruas jalan Dr Wahidin, dimana kantor PLN berdiri megah. Semula, masyarakat dari kabupten dan kota se-Sumbar hanya berdiri di depan kantor PLN.

Setelah seluruh elemen berkumpul dan masa bertambah banyak, orasi serta teriakan kekecewaan pada PLN mulai terlontar dari mulut masyarakat yang tergabung dalam KMSSB ini.

Setelah beberapa orang masyarakat berorasi, suasana semakin bertambah panas dan memaksa aparat kepolisian membuat pagar betis, guna menghadang pergerakan masyarakat yang ingin menerobos masuk ke areal perkantoran PLN.

Masyarakat memutuskan mundur, namun demikian sejumlah masyarakat terlihat menarik rantai besi, yang lumayan panjang dan memasangkan rantai itu ke pagar PLN Wilayah Sumbar, sebagai bentuk penyegelan kantor oleh masyarakat.

“Kantor ini milik kita, dan saat ini telah disegel dan boleh dipergunakan seluruh masyarakat Sumbar beraktifitas,”ujar Koordinator Lapangan Aksi (Korlap) demo, Isa Kurniawan sambil berteriak lantang, dan disambut dengan gemuruh teriakan serta umpatan pada PLN.

Baru beberapa menit, masyarakat memasang rantai sebagai bentuk penyegelan kantor PLN entah siapa yang memberikan komando, ribuan pendemo bergerak masuk kedalam areal perkantoran.

Upaya itu terbentur pagar betis ratusan petugas kepolisian yang sedari tadi terus siaga. Akibatnya aksi saling dorong dengan polisi tidak terelakan, sampai pagar betis aparat kepilisian bersenjatakan gas air mata berhasil dibobol masyarakat, yang terus merengsek masuk mencari GM PLN Wilayah Sumbar, Wasito Adi .

Akan tetapi keinginan masyarakat itu dihadang keras polisi. Menghindari aksi demo damai berubah kisruh, akhirnya terjadi mediasi antara polisi dengan masyarakat, saat itu tercapai kesepakatan antara polisi dengan masyarakat, bahwa petugas kepolisian yang akan membawa Wasito Adi  keluar dari ruangannya, dan bertemu dengan masyarakat.

Wasito meminta maaf pada masyarakat, karena mereka harus menerima pemadaman listrik bergiliran sejak satu bulan belakangan.

”Dengan terjadinya pemadaman listrik ini, kami dari PLN Sumbar membayar kesalahan kami dengan memberikan kompensasi kepada seluruh konsumen PLN di Sumbar. Kompensasi yang akan kami berikan tersebut berupa pengurangan pembayaran tagihan listrik sebesar 10 persen khusus bulan depan,” tegas Wasito Adi.(ade)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook