PENGUNGSI CAPAI 16 RIBU JIWA

Hari Keempat Gempa 37 Tewas, 16 Hilang

Nasional | Sabtu, 06 Juli 2013 - 06:57 WIB

BANDA ACEH (RP) - Jumlah korban meninggal akibat gempa Aceh terus bertambah. Hingga hari keempat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis 35 orang meninggal, 8 orang hilang, 275 orang luka, 4.292 rumah rusak, dan 83 bangunan fasilitas umum rusak. Dari 35 orang meninggal tersebut, di Kabupaten Bener Meriah terdapat 9 orang dan 26 orang di Kabupaten Aceh Tengah.

Namun, berdasar data terakhir yang dihimpun Rakyat Aceh (Riau Pos Group) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bener Meriah, telah ditemukan 37 orang meninggal, 16 masih dinyatakan hilang, dan ribuan rumah rusak parah dan ringan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, berdasar rapat koordinasi di posko Bener Meriah yang dipimpin Kepala BNPB Syamsul Maarif Kamis malam (4/7), ada tiga orang warga Aceh Tengah saat kejadian gempa meninggal di Bener Meriah sehingga terdata di Bener Meriah dan Aceh Tengah. "Informasi tersebut berdasar laporan bupati Bener Meriah," kata Sutopo, Jumat  (5/7)

Sebelumnya dilaporkan 12 orang meninggal di Bener Meriah. Dengan demikian, korban meninggal dari Bener Meriah terdapat sembilan orang yang sudah ada identitasnya. Korban luka-luka 109 orang, terdiri atas 43 orang di RSUD Muyan Kute, 50 orang di Puskesmas Pante Raya, dan 16 orang di Puskesmas Lampaha. Sebanyak 789 rumah rusak: 537 unit rumah rusak sedang-berat dan 252 unit rumah rusak ringan.

Sedang di Aceh Tengah terdapat 26 orang meninggal dan 8 orang hilang. Kamis pukul 17.00 Wib tim SAR gabungan dan warga menemukan empat korban anak-anak yang tertimbun longsor di Desa Bah, Kec Ketol, Kab Aceh Tengah, dengan menggunakan alat berat. Korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal adalah Isahdan, 9; Zainuddin, 12; Riski, 9; dan Rian, 9. Menurut keterangan warga, saat gempa ada 8 anak yang berlari di bawah pegunungan: 4 selamat dan 4 tertimbun longsor. Di Aceh Tengah korban luka 166 orang, terdiri atas rawat inap 114 orang dan rawat jalan 52 orang. Ada 3.503 unit rumah yang rusak: 1.368 unit rumah rusak berat dan 2.135 unit rumah rusak ringan.

Kepala BNPB Syamsul Maarif meninjau para korban bencana dan situasi penanganan pascagempa di lapangan pada Kamis malam hingga pukul 02.30 kemarin. Syamsul menyampaikan ucapan rasa keprihatinan mendalam dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada korban gempa di Bener Meriah dan Aceh Tengah. Syamsul yang diperintah langsung oleh SBY melihat lokasi bertemu dengan korban gempa dan masyarakat setempat.

Syamsul juga memantau kondisi bangunan yang rusak di beberapa titik di Kecamatan Ketol, Aceh Tengah. Pemerintah akan membantu masyarakat yang rumahnya mengalami kerusakan. Data kerusakan rumah masih dalam proses pendataan. Kepala BNPB menekankan pengadaan tenda yang harus segera dipenuhi mengingat banyak masyarakat yang masih trauma untuk tinggal di rumah yang masih bisa ditempati.

Setelah mengunjungi lokasi pascagempa, Syamsul melakukan koordinasi dengan TNI, Polri, dan perwakilan Pemkab Bener Meriah dan Aceh Tengah beserta dinas-dinas terkait pada dini hari di kediaman bupati Bener Meriah kemarin. Dia mengapresiasi pemerintah daerah setempat yang dibantu TNI dan Polri karena telah melakukan respons darurat pada periode 72 jam pertama secara baik. Wilayah-wilayah yang terisolasi karena jalan longsor telah berhasil diakses dan mencapai masyarakat yang terdampak gempa.

Ditekankan pentingnya kepemimpinan (leadership) bupati dalam penanggulangan gempa bumi di wilayah masing-masing. Kepala BNPB menunjuk Dandim setempat sebagai incident commander untuk membantu bupati dalam penanggulangan bencana ini.

Pandgam Iskandar Muda Zahari Siregar menambahkan, kerusakan akibat bencana gempa bumi berkekuatan 6,2 skala Richter (SR) pada Selasa (2/7) diperkirakan mencapai 13 ribu bangunan rumah hancur. "Sekitar 150 di antaranya merupakan rumah ibadah," jelasnya.

Namun, rumah hancur belum bisa dipastikan berapa korban karena belum seluruh wilayah Aceh Tengah disisir sepenuhnya. "Kami perkirakan masih ada korban yang belum ditangani," sebut Zahari saat memberikan bimbingan kepada warga Takengon, Aceh Tengah, setelah salat Jumat. (c9/agm/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook