Peserta unjuk rasa bahkan juga membakar‎ poster bergambar tokoh Myanmar Aung San Suu Kyi karena tidak layak menjadi penerima Nobel Perdamaian.
"Ayo bakar-bakar," sorak massa.
Bentrokan Rohingya sendiri menjadi eskalasi terbaru dari kekerasan yang telah melanda Rakhine sejak Oktober lalu. Militer Myanmar saat itu menuding Rohingya menyerang pos keamanan di perbatasan di Rakhine sehingga menewaskan sekitar sembilan polisi. Dalam operasi balasan atas serangan tersebut, aparat keamanan Myanmar diduga menyiksa hingga membunuh warga Rohingya secara membabi-buta.
Kejadian itu membuat 80 orang meninggal dan memaksa sekitar 87 ribu Rohingya mengungsi ke luar Myanmar. Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa juga telah memberi kesimpulan bahwa militer Myanmar melakukan penyiksaan hingga pemerkosaan terhadap warga Rohingya di sana. Situasi di Rakhine kembali memburuk sekitar awal Agustus ketika tentara kembali memulai operasi yang mengakibatkan ketegangan bergeser ke kota Rathetaung, di mana masyarakat Buddha dan Rohingya tinggal berdampingan. (cr2)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama