BEM Se-Indonesia Tolak Kenaikan BBM

Nasional | Selasa, 06 Maret 2012 - 08:53 WIB

PEKANBARU (RP) - Memanfaatkan momen Musyawarah Nasional yang digelar di Lampung 28 Februari-2 Maret lalu, aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) menyatakan sikap penolakan terhadap kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sedang digodok oleh pemerintah.

Keputusan ini juga didukung oleh BEM-SI Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) yang terdiri dari Riau, Kepri, Sumbar, Sumut dan Aceh.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Seperti dikemukakan oleh salah satu delegasi BEM-SI Sumbagut Muhammad Mukhlis.

Disebutkannya, puncak dari pernyataan sikap penolakan ini melalui aksi long march dari Masjid Taqwa sampai Tugu Adipura Bandar Lampung saat Munas berlangsung.

‘’Kita dengan tegas menolak kenaikan BBM, karena jelas kenaikan ini akan menyebabkan multiplier effet seperti naiknya TDL, bahan-bahan pokok, ongkos transportasi umum dan yang lainnya, yang ujung-ujungnya masyarakat bawahlah yang kuat terasa imbasnya,’’ teras Mukhlis saat berbincang bersama wartawan Senin (5/3) kemarin.

Disebutkan Wakil Presiden Mahasiswa UIN Suska Riau ini, penolakan kenaikan BBM ini merupakan isu penting yang akan di kawal oleh BEM SI, termasuk BEM-BEM yang ada di Riau.

Selain menuntut pemerintah untuk tidak mencabut subsidi BBM, dalam pernyataan sikapnya BEM-SI juga menuntut pemerintah agar menuntaskan masalah kebocoran APBN yang besarnya rata-rata 30 persen per tahun dan mengalihkannya untuk menanggung beban APBN dalam menyediakan subsidi energi bagi rakyat.

Pemerintah juga dituntut untuk mengembalikan kedaulatan pengelolaan dalam negeri atas penguasaan blok-blok minyak dan gas yang selama ini dikuasai oleh asing.

Isu yang berkembang saat ini BBM akan naik sekitar 5-15 persen dari harga yang berlaku saat ini.(h)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook