PADANG (RIAUPOS.CO) - Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan melakukan uji kelayakan sarana railbus Padang, Rabu (5/2).
Pengujian dinamis itu sebagai syarat sertifikasi sebelum dioperasikan. Jalur Padang-Duku dinilai layak, sedangkan rute Simpangharu-Tarandam masih harus dilakukan pembenahan.
Setahun sudah kereta api cepat itu tiba di Kota Padang melalui Pelabuhan Teluk Bayur. Beberapa kali uji coba juga telah dilakukan. Namun, belum ada kepastian mulai beroperasi hingga saat ini.
Kendalanya, belum adanya berita acara serah terima operasi (Basto) dari kementerian kepada Pemprov Sumbar. Salah satu syarat Basto, sarana railbus harus memiliki sertifikasi.
Padahal, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika meninjau Bandara Kualanamu Sumatera Utara menaiki railbus, sudah mengungkapkan kalau operasional berikutnya adalah di Padang.
”Semua jenis sarana kereta api yang beroperasi di Indonesia, harus memiliki sertifikasi laik operasi. Baik sarana, lokomotif maupun gerbong,” kata Penguji Sarana Perkeretaapian dari Ditjen Perkeretaapian Kemenhub, Tri Syafei di Stasiun KA Simpangharu, Rabu (5/2).
Pengujian yang dilakukan pada railbus Padang kemarin merupakan pengujian dinamis terkait kelayakan sarana. Secara analisis teknis, katanya, sarana sudah dapat diterima dan layak diusulkan proses sertifikasinya.
Dalam ketentuannya, sertifikasi akan ke luar 14 hari setelah dinyatakan laik oleh tim penguji. ”Secara analisis teknis kita, sarana railbus Padang sudah dapat diterima dan bisa diusulkan proses sertifikasinya,” ujar Tri Syafei usai pengujian.
Itu dari sisi sarana. Sementara prasarana seperti jalur pelintasan, dari dua rute yang diuji coba, yakni ke stoplat (stasiun mini) Duku dan stoplat Tarandam, baru jalur ke stoplat Duku yang sudah layak.
Sejumlah pembenahan masih dibutuhkan untuk jalur menuju stoplat Tarandam. Sebut saja sterilisasi, ruang bebas, gangguan kabel yang menyeberang lintasan dan lintasan liar.
”Ruang bebas dan ruang milik jalan harus ada. Lintas ke Tarandam sepertinya belum bisa dioperasikan-lah ya, jalurnya masih seperti itu. Persiapan jalur diserahkan ke pihak Divre II Sumbar melalui koordinasi dengan Dinas Perhubungan atau Pemda untuk sterilisasi,” ungkapnya.(ade)