GUNUNG SOPUTAN MELETUS

Bandara Sam Ratulangi Ditutup Hingga Rabu Pagi

Nasional | Rabu, 06 Januari 2016 - 01:37 WIB

Bandara Sam Ratulangi Ditutup Hingga Rabu Pagi
Gunung Soputan. (MANADO POST ONLINE)

MANADO (RIAUPOS.CO) - Letusan Gunung Soputan di Minahasa Selatan turut mengganggu penerbangan dari dan ke Manado, Sulawesi Utara. Akibatnya, bandara mengalami penutupan mulai dari Selasa (5/1/2016) pukul 19.30 Wita hingga Rabu (6/1/2016) pukul 06.00 Wita, pagi.

"Bisa jadi jadwal penutupannya diperpanjang jika kondisi belum membaik," kata General Manager Angkasa Pura (AP) I Bandara Sam Ratulangi Manado, Halendra Waworuntu.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Otoritas bandara melakukan penutupan setelah keluar Notice To Airmen (Notam) Nomor A0032/16. Berdasarkan Notam, ada tujuh penerbangan yang akhirnya ditunda.

Di antar ketujuh itu Citilink QG-951 Manado-Jakarta penerbangan pukul 19.15 Wita, Garuda Indonesia GA-470 Manado-Sorong-Jayapura penerbangan pukul 04.50 Wita, Garuda Indonesia GA 606 Jakarta-Manado, dan lainnya.

“Harus diakui, debu memang memasuki wilayah airways (ruang udara), sehingga dapat membahayakan penerbangan. Juga, berdasarkan informasi dari Area Control Centre (ACC) Makassar, berdasarkan data dari ASH.tam milik Australia, debu sudah 40.000 feet, sehingga perlu ditindaklanjuti. Semuanya kami lakukan untuk keselamatan penumpang,” katanya.

Pihak maskapai Citilink saat dikonfirmasi membenarkan ini. Penerbangan dibatalkan karena airways atau ruang udara tidak aman lagi.

“Ya, sudah ditutupi debu Gunung Soputan. Karenanya, kami nyatakan membatalkan penerbangan malam ini. Akan diberangkatkan besok hari (hari Rabu, red) sekitar jam sembilan pagi,” ungkap petugas Citilink, Willy.

Terkait kompensasi penumpang, menurutnya, sesuai Peraturan Menteri Kementerian Perhubungan, khusus faktor bencana alam tidak ada pertanggungjawaban. "Kami mohon maaf. Jika kerusakan dari pihak kami sendiri, kami pasti akan bertanggung jawab penuh. Terlebih terkait makanan, minuman, dan uang para penumpang," akunya.

Kepala Otoritas Bandara Sam Ratulangi Manado Wilayah VIII A Widyo Praptono sesaat setelah mendapatkan informasi langsung ambil tindakan kerja sama dengan pihak AP. "Langkah yang diambil pun sesuai dengan prosedur," katanya.

Pihaknya pun telah siap siaga mengantisipasi adanya debu vulkanik ini. "Apabila nanti membahayakan, akan kami lakukan penutupan bandara. Kami terus melihat pergerakan debu, jika tidak memungkinkan, maka bisa dinyatakan bandara berbahaya untuk penerbangan," ucapnya.(manado pos/hsn/JPG)

Laporan: JPG

Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook