Gubernur Tegaskan Gayo Tetap Bagian dari Aceh

Nasional | Senin, 06 Januari 2014 - 09:27 WIB

BANDA ACEH (RIAUPOS.CO) - Gubernur Aceh Zaini Abdullah menegaskan Gayo tetap menjadi bagian dari Provinsi Aceh.

Penegasan tersebut disampaikan Zaini dalam pidatonya saat melantik pengurus baru Keluarga Negeri Antara (KNA), Ahad (4/1) malam di Asrama Haji, Banda Aceh.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

”Gayo bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Aceh, baik secara historis maupun geografis,” ujar Zaini Abdullah, di hadapan ratusan masyarakat Gayo yang selama ini berdomisili di Banda Aceh, Aceh Besar dan Sabang.

Menurut Zaini, Gayo adalah salah satu sub etnis tidak mungkin dipisahkan dari catatan sejarah dan peradaban Aceh. Hal tersebut, kata Zaini, dikuatkan dengan catatan sejarah menyebutkan bahwa kerajaan pertama di Aceh ada di Tanah Gayo, kemudian berkembang hingga terbentuk Kerajaan Peureulak dan selanjutnya lahir Samudera Pasai.

“Marah Silu atau lebih dikenal dengan nama Malik As-Saleh adalah putra Gayo yang merupakan pendiri dan raja pertama Kerajaan Samudera Pasai. Oleh sebab itu, jika ada pandangan bahwa Gayo adalah warga Aceh asli, saya kira ada benarnya,” tegas Gubernur.

Sebagi bagian tidak terpisahkan dari Aceh, lanjut Gubernur, wajar jika Gayo mendapat tempat sama dengan sub etnis lain di Bumi Serambi Makkah.

“Kami sendiri sebagai Kepala Pemerintah Aceh menilai kalau Gayo memiliki peran strategis dalam pembanginan Aceh,” terang Zaini.

Lebih lanjut Zaini mengatakan, selain faktor sejarah, kontribusi Gayo dalam sumber daya dan ekonomi sangat penting.

Karena itu, upaya untuk memperkuat dukungan bagi pembangunan di Gayo sangat diperlukan.

“Saya berharap Pemerintah Aceh dan masyarakat Gayo bisa saling bersinergi menghadirkan daya ungkit yang kuat bagi pembangunan di daerah ini. Sehingga berbagai sektor yang ada di Tanah Gayo bisa kita optimalkan untuk kesejahteraan rakyat,” pinta Zaini.

Sebagai bagian dari Provinsi Aceh, lanjut Zaini, Pemerintah Aceh terus meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana pendukung di wilayah dataran tinggi tersebut.

Hal tersebut dibuktikan dengan besarnya anggaran yang diplotkan untuk pembangunan di beberapa sektor.

“Ucapan saya ini bukan retorika belaka. Untuk pembuktiannya bisa dibedah dalam anggaran APBA selama dua tahun terakhir. Alokasi anggaran untuk Gayo tidak kalah dengan daerah lain. Malah untuk beberapa sektor seperti pertanian dan infrastruktur, anggaran untuk Gayo lebih besar,” bebernya.

Di akhir sambutannya, Gubernur mengatakan, Pemerintah Aceh akan terus meningkatkan fasilitas dan sarana publik di wilayah tersebut. Sehingga, masyarakat mendapat akses lebih mudah di berbagai bidang.(rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook