SEMARANG (RIAUPOS.CO) - Jenazah Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin akan dibawa ke Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (5/12). Sastrawan yang lebih dikenal dengan nama pena N.H. Dini itu rencananya bakal dikremasi di sana.
Paulus Dadik, yang mengaku sebagai keponakan almarhum mengatakan, jenazah rencananya dibawa ke sebuah krematorium di Ambarawa. Setelah malam ini dijemput dan dipindah ke Wisma Lansia Harapan Asri di Banyumanik.
"Beliau minta dikremasi, karena yang di Semarang full. Di sana ada delapan slot full semua. Trus tadi kita konfirmasi ke Ambarawa bisa. Kemungkinan besar ya. Diberangkatkan jam 9-10 besok," ujar Paulus saat dijumpai di RS Elisabeth, kemarin Selasa (4/12) malam.
Paulus yang selalu memanggil almarhumah dengan sebutan eyang bibi itu menjelaskan, pemberangkatan dan pengkremasian N.H. Dini nantinya kemungkinan besar tidak akan menunggu kepulangan putranya. Anaknya yang bernama Pierre Louis Padang Coffin itu saat ini masih berada di Prancis.
"Lintang (anak pertama, Marie Claire Lintang Coffin) itu di Internasional School Teacher di Kanada, domisili di sana. Tapi kebetulan sedang tugas di Bandung. Ini lagi dijemput," sambungnya.
Nurhayati Srihardini Siti Nukatin meninggal usai terlibat sebuah kecelakaan lalu lintas di Tembalang, Kota Semarang. Jenazah sebelumnya sempat dibawa ke RS Elisabeth sebenarnya. Namun nahas, nyawanya tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pukul 16.50 WIB.
Menurut Paulus, almarhum merupakan sosok yang tidak mau merepotkan orang lain, termasuk keluarganya.
Bahkan, kata dia, almarhum menjual seluruh harta miliknya dan memilih hidup di panti jompo. "Beliau ingin hidup mandiri, tidak mau merepotkan keluarganya," katanya.
Almarhum yang selama ini dikenal sebagai feminis serta novelis itu selain diketahui meninggalkan dua orang anak. Yang tak lain adalah Marie Claire Lintang Coffin dan Pierre Louis Padang Coffin, serta empat orang cucu.(gul/JPC)
Sumber: JAWAPOS.COM/INT
