Mudik, Waspadai Cuaca Ekstrem

Nasional | Senin, 05 Agustus 2013 - 07:27 WIB

PADANG (RP) - Idul Fitri tahun ini, pemudik diminta mewaspadai cuaca ekstrem. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis, cuaca ekstrim akan terjadi di Sumbar, H-3 hingga H+3 Idul Fitri.

Pengendara diminta meningkatkan kewaspadaan akan bahaya longsor dan  pohon tumbang. Selama Agustus ini, wilayah Sumbar berpotensi hujan menengah 151-300 mm. Artinya, Agustus ini akan sering hujan. Ini semakin membahayakan Sumbar sebagai daerah rawan longsor.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“Rentang 2-8 Agustus ini, Sumbar berpotensi hujan ringan pada siang hari serta berpotensi hujan sedang-lebat pada malam hari. Tak hanya longsor, warga juga harus mewaspadai banjir, dan angin puting beliung, terutama di wilayah pesisir seperti Padang, Pariaman, Pessel, Agam dan Pasbar,” ujar Manager Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Ade Edward kepada RPG, Ahad (4/8).

Ada 32 titik rawan jalur mudik yang patut diwaspadai rawan longsor dan pohon tumbang (lengkapnya, lihat grafis, red). ‘’Arus mudik akan meningkat pada H-3 dan H+3, tak terkecuali di Sumbar,” tambahnya. Hal senada juga disampaikan Wakil Gubernur Sumbar, Muslim Kasim.

 “Jika hujan lebat, sebaiknya berhenti dulu. Jangan dipaksakan juga jalan. Kami menyarankan pemudik tidak melewati jalur Sicicin- Malalak. Topografi wilayah tersebut, tanahnya masih labil. Ini sangat berbahaya, pilihlah jalan alternatif,” ulas Muslim Kasim.

Menyikapi hal ini, Pemprov melalui Dinas Prasjal Tarkim telah menyiagakan 104 unit alat berat. Jika terjadi longsor, alat berat tersebut langsung bekerja di titik-titik rawan. Imbauan yang sama juga disampaikan Kepala Dinas Perhubungan, Informasi dan Telekomunikasi (Dishub Inforkom) Sumbar, Mudrika.

“Untuk mengantisipasi dan meminimalisir risiko kecelakaan, kami telah memasang rambu-rambu di lokasi-lokasi rawan. Imbauan serupa juga disampikan Kepala BPBD Solok Selatan, Hamudis.

“Pemudik agar mewaspadai beberapa titik rawan longsor. Mulai Alahan Panjang, Kabupaten Solok hingga Solok Selatan, Kecamatan Sangir Batang Hari. Di sana, ada delapan titik rawan longsor,’’ jelas Hamudis kepada RPG di Padang Aro, Ahad (4/8). Titik rawan longsor lainnya di Jorong Sungai Ipuah Nagari Pakan Rabaa Tangah, Kecamatan Koto Parik Gadng Diateh, Jorong Ampalu, Pekonina Kecamatan Pauah Duo, Lekok dan Sampu Bukit Manggis, Kecamatan Sangir, Nagari Lubuk Malako, Padang Air Dingin, Kecamatan Sangir Jujuan dan Nagari Ranah Pantai Cermin, Kecamatan Sangir Batanghari.

Hamudis menjelaskan, daerah yang paling rawan longsor yakni Bukit Manggis. Selain jalannya kecil dan rusak parah, juga terdapat perbukitan yang memiliki tanjakan tinggi dan terjal.

Akses satu-satunya bagi masyarakat ada di tiga kecamatan. Yakni Kecamatan Sangir Jujuan, Sangir Batanghari dan Sangir Balai Janggo.

 “Akses ini juga alternatif terdekat menuju kabupaten tetangga, Dharmasraya. Tingginya tebing dan jurang di sepanjang Bukit Manggis, mencapai 100 meter. Bila curah hujan tinggi, baiknya pemudik berhenti dahulu. Jika dipaksakan lewat di Bukit Manggis, jalan akan tertimbun material longsor dan tentunya akan membahayakan pengendara. Setiap tahun, jalan Bukit Manggis sering memakan korban, khususnya setiap hujan lebat,” pungkasnya.(ade)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook