Teror Dirancang Memicu Konflik

Nasional | Selasa, 05 Februari 2019 - 14:56 WIB

Teror Dirancang Memicu Konflik
Direktur Komunikasi dan Informasi BIN, Wawan Hari Purwanto. (INTERNET)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Teror pembakaran kendaraan dinilai memiliki tujuan yang mengerikan. Dengan minusnya motif ekonomi yang menjadi ruh kejahatan jalanan dalam kasus pembakaran, asumsi bahwa pembakaran beruntun itu by design bisa diterima. Tujuannya bisa jadi melarutkan masyarakat dalam kondisi psikologis, kepanikan. Hingga potensi main hakim hingga konflik menggelembung.

Direktur Komunikasi dan Informasi Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto mengakui dampak kerusakan akibat teror pembakaran kendaraan di Jawa Tengah bisa jadi besar. Tidak hanya soal kerugian material, namun momentumnya membuat kondisi menjadi begitu sensitif.

Baca Juga :Siskaeee, Meli 3gp bersama 11 Pemeran Film Dewasa di Jaksel Jadi Tersangka

”Karena ini tahun politik, bisa berbias ke mana-mana,” paparnya.

Perlu diwaspadai, dalam teror ini yang dipermainkan adalah psikologis masyarakat. Orang dibuat geram, jengkel dan curiga. Namun, main hakim sendiri langkah yang sangat tidak bijak. Bahkan, bisa membuat kondisi semakin kacau, bila ternyata salah orang. Seperti kasus main hakim di Bekasi, Jawa Barat. Di mana seseorang tewas dipukuli karena diduga mencuri sound system.

”Namun, ternyata belum tentu dia pelakunya,” jelasnya.

Karena itu, langkah terbaik saat ini untuk masyarakat adalah meningkatkan kerjasama dengan penegak hukum. Saling memberikan informasi dan bila ada yang mencurigakan segera laporan. ”Biar penegak hukum yang bekerja,” tuturnya dihubungi kemarin.

Di satu sisi, teror pembakaran ini menjadi cermin untuk semua pihak bahwa closed circuit television (CCTV) dalam mencegah dan membongkar pemanfaatan kejahatan jalanan itu penting.

”Idealnya CCTV ada di tempat rawan, hingga tempat penyimpanan kendaraan. Ini era modern yang lebih mampu untuk mencegah,” jelasnya.

Sementara Kadivhumas Polri Irjen M Iqbal menjelaskan bahwa untuk membongkar teror pembakaran itu Polda Jawa Tengah telah dibantu Bareskrim. Penyidik menduga memang pelaku sudah mempersiapkan kejahatan tersebut.  ”Tapi ingat tidak ada kejahatan yang sempurna,” tegasnya.

Saat ini berbagai bukti, baik CCTV hingga keterangan saksi sedang dianalisa. Tentunya untuk mengetahui kejahatan ini by design atau spontan.

”Yang pasti kondisi keamanan di Jateng kondusif,” papar mantan Wakapolda Jatim tersebut.

Pada bagian lain, Kabagpenum Divhumas Polri Kombespol Syahardiantono menuturkan bahwa kejahatan jalanan memang sering dimanfaatkan untuk tujuan tertentu. Karenanya ini saatnya untuk meningkatkan upaya pencegahan dengan menambah jumlah CCTV.

”Tapi tidak sekadar CCTV biasa,” paparnya.

CCTV itu seperti instruksi dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian perlu untuk terkoneksi dengan setiap kantor kepolisian. Sehingga, manfaat CCTV lebih maksimal, tidak hanya sekadar untuk lalu lintas.(idr/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook