PEKANBARU (RIAUPOS.CO)-Titik api/titik panas atau (hotspot) di Riau Rabu petang tadi (5/2) pukul 16.00 WIB naik menjadi 168 titik menyusul terjadinya kebakaran hutan dan lahan, semak belukar, dan lahan gambut di beberapa kabupaten/kota di Riau.
Menurut Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru Sugarin, Rabu petang tadi (5/2) titik panas di Pulau Sumatera sampai sore tadi mencapai total 201 titik dimana 168 titik di antaranya terdapat di Riau. Padahal pagi hari tadi di Sumatera hanya ditemukan 103 titik panas, di Riau cuma 78 titik.
Titik api sore tadi bertambah di Kabupaten Bengkalis yang terjadi kebakaran lahan besar di wilayah pulau itu sebanyak 71 hotspot sedangkan pagi harinya hanya 50 titik, menyusul Pelalawan 44 titik sedangkan pagi tadi hanya 6 titik, Siak 29 titik pagi tadi hanya 4 titik, Indragiri Hilir 19 titik tadi pagi cuma 18 titik, Indragiri Hulu 2 titik, Kampar, Pekanbaru, Rokan Hilir 1 titik, dengan tingkat kepercayaan 81-100 persen di Riau 66.
Pantauan yang dilakukan BMKG Pekanbaru Rabu petang ini (5/2) pukul 16.00 WIB menggunakan sumber data MODIS (Satelit Terra dan Aqua). BMKG Pekanbaru merupakan lembaga non departemen dan berada dibawah Presiden RI langsung. Adanya temuan peningkatan hotspot di Riau petang ini tetap dilaporkan secara berkala kepada Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Dari pantauan petang ini, titik api di Aceh dan Sumbar sedikit menurun, demikian juga di Pulau Kalimantan hotspot menurun tapi masih terdapat sedikit di Kalimantan Barat.(azf)