4.401 Warga Jakarta Masih Ngungsi

Nasional | Minggu, 05 Januari 2020 - 19:45 WIB

4.401 Warga Jakarta Masih Ngungsi
Warga mengungsi di Halte Transjakarta Jembatan Baru, Daan Mogot, Jakarta, Sabtu (4/1/2020). Menurut warga mereka terpaksa memilih mengungsi ke halte tersebut akibat kurangnya posko pengungsian di sekitar lokasi terdampak banjir. (Dery Ridwansah/ JawaPos.com)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Sejak Rabu (1/1) hingga saat ini, 4.401 warga Jakarta masih mengungsi karena Banjir air luapan kali dan sungai. Data itu diungkapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta.

Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta M Ridwan mengatakan, warga masih mengungsi di 22 lokasi pengungsian yang ada di wilayah Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Jakarta Timur.


"Per hari Minggu ini masih ada lima kelurahan yang masih tergenang dengan ketinggian 40 cm hingga 70 cm," kata Ridwan.

Menurut Ridwan, wilayah yang masih tergenang yakni Jakarta Utara terdapat di satu kelurahan di enam RW, total yang mengungsi 220 jiwa tersebar di tiga lokasi pengungsian. Tinggi air yang masih menggenang wilayah Jakarta Utara 40 cm akibat luapan Kali Cakung, Sunter, Cakung Drain dan Rob.

Selanjutnya di wilayah Jakarta Barat jumlah yang paling banyak yakni ada di tiga kelurahan tersebar di 11 RW dengan jumlah jiwa yang mengungsi sebanyak 2.752 orang.

"Lokasi pengungsian ada di empat titik, ketinggian air masih 70 cm," katanya.

Berikutnya di wilayah Jakarta Timur, air masih menggenangi pemukiman warga di satu kelurahan di satu rukun warga, dengan jumlah pengungsi sebanyak 1.036 jiwa tersebar di enam pengungsian.

BPBD DKI Jakarta juga mencatat, ada warga yang mengungsi di wilayah Jakarta Selatan walaupun air sudah surut tidak lagi menggenangi rumah warga. Jumlahnya, total ada 393 jiwa masih mengungsi di delapan titik pengungsian wilayah Jakarta Selatan.

"Untuk di Jakarta Selatan sudah surut semua tapi warga masih ada yang mengungsi," kata Ridwan.

Sebagian warga memilih mengungsi karena rumahanya belum representatif untuk ditempati karena ada sisa banjir seperti tempat tidur yang belum bisa dipakai, atau masih berantakan karena warga masih berbenah usai banjir. Kondisi ini juga bersamaan dengan hari pertama masuk sekolah, setelah liburan,

BPBD juga menginformasikan sebagian besar pengungsi membutuhkan bantuan mendesak berupa carbol atau cairan disinfektan, alat kebersihan, popok bayi, air minum, selimut, pakaian dalam dan makanan siap saji.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan, pihaknya masih konsentrasi jangka pendek terkait penanganan banjir di ibu kota. Anies menyebut, memfungsikan 478 unit pompa di 176 lokasi.

"Terkait drainase, kami konsentrasi pada memastikan rehabilitasi berjalan dengan cepat dan juga dalam jangka pendek minggu-minggu ke depan. Karena BMKG jelas sudah menyampaikan akan terjadi curah hujan yang sangat intensif ke depan," kata Anies di Kelurahan Makassar, Jakarta Timur, Minggu (5/1).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini menyebut, pihaknya belum memikirkan terkait penanganan banjir jangka panjang. Kini menurutnya, yang terpenting bagaimana mengamankan agar Jakarta tidak lagi terjadi banjir.

"Sekarang konsentrasi kita adalah pengamanan jangka pendek dengan semua sumberdaya yang ada, dengan semua fasilitas yang ada, dengan sistem yang ada. Baru sesudah ini bicara jangka panjang tentang perbaikan," ucap Anies.

Anies memastikan, dengan memfungsikan seluruh pompa yang ada di Jakarta. Dia meyakini hujan ekstrem yang melanda Jakarta diharapkan tidak lagi terjadi banjir.

"Tentu dengan curah hujan yang ekstrem maka kemampuan pompa untuk mengalirkan dibandingkan dengan hujan yamg jatuh memang tidak seimbang, jadi itu faktanya. Sekarang kita sesegera mungkin menyelesaikan dan kita kerjakan dengan fasilitas yang ada," pungkasnya.

Untuk diketahui, hujan deras sejak 31 Desember 2019 malam hingga 1 Januari 2020 pagi mengakibatkan terjadi banjir di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Ribuan warga mengungsi akibat bencana tersebut.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook