JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Ada yang menentang, ada pula yang mendukung pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Salah satu yang mendukung adalah anggota Komisi VII DPR, Kurtubi.

Menurut Kurtubi, seharusnya pembangunan PLTN disegerakan dibangun di Indonesia. Alasannya, PLTN lebih ramah lingkungan dan lebih murah dibandingkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Dia juga meminta agar sebutan PLTN sebagai pilihan terakhir segera dihapuskan.

"Karena PLTN lebih ramah lingkungan dan lebih murah dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) maupun pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB),” kata Kurtubi, dalam SMS-nya Senin (4/1/2016).

Kurtubi menyatakan dukungannya juga melihat dari hasil jajak pendapat yang diadakan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan).

"Sebanyak 75,3 persen yang dimintai sikapnya mendukung pembangunan PLTN. Artinya, pembangkit listrik tenaga nuklir semakin diterima masyarakat," tegasnya.

Pria yang sebelumnya menjadi pengamat perminyakan itu mengatakan kapasitas pembangkit listrik yang saat ini terpasang jauh di bawah yang dibutuhkan. Kalau pembangkit tenaga nuklir itu ada, kebutuhan listrik bisa tercukupi dan investasi bisa dipercepat.(fas)

Laporan: JPNN

Editor: Fopin A Sinaga