Keraguan Khairul Fahmi: Granat Asap Tidak Timbulkan Ledakan Besar

Nasional | Rabu, 04 Desember 2019 - 16:38 WIB

Keraguan Khairul Fahmi: Granat Asap Tidak Timbulkan Ledakan Besar
OLAH TKP: Petugas memerika lokasi terjadinya ledakan granat asap di Monas, Jakarta, Selasa (3/12). (Dery Ridwansah/JawaPos.com)

JAKARTA(RIAUPOS.cO) – Ledakan serupa ban truk trailer pecah mengagetkan Purwanto sekitar pukul 07.00 kemarin (3/12). Saat itu dia sedang menyapu taman di bagian utara Monas.

“Keras banget suaranya,” tutur petugas kebersihan itu kepada Jawa Pos. Meski begitu, pria asal Semarang tersebut menyatakan tidak tahu bahwa ada dua anggota Garnisun Tetap 1/Jakarta yang menjadi korban. Padahal, dia menyapu tidak jauh dari sumber ledakan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Purwanto mengetahui bahwa ledakan itu memakan korban setelah petugas medis berdatangan. ’’Tapi, tidak bisa mendekat,’’ ungkapnya. Korban adalah Serma Fajar Arisworo dan Praka Gunawan Yusuf yang menemukan granat itu.

Sempat dipasangi garis polisi dan dijaga ketat oleh petugas bersenjata lengkap, lokasi ledakan kemudian dibuka sekitar pukul 09.30. Tidak lama setelah itu, pintu masuk Monas kembali dibuka untuk umum.

Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono menjelaskan, pihaknya menerjunkan tim jihandak dan jibom. Tim Inafis, DVI, dan Puslabfor Mabes Polri juga turun tangan. Dugaan sementara, sumber ledakan adalah granat asap. ’’Ini diduga granat asap yang meledak,’’ ujarnya.

Bersama Pom TNI, lanjut dia, pihaknya mendalami insiden tersebut. Gatot menyebutkan, belum ada dugaan aksi terorisme di balik ledakan itu. ’’Masih kami dalami (asal granat),’’ tegasnya.

Sementara itu, Serma Fajar Arisworo dan Praka Gunawan Yusuf dirawat di RSPAD Gatot Soebroto. Fajar mengalami luka cukup parah di pergelangan tangan, jari, dada, leher, dan paha. Gunawan terluka di tangan dan kaki.

Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Eko Margiyono menuturkan, luka yang diderita Fajar memang cukup parah. ’’Karena pada saat memegang granat asap, dia menggunakan tangan kiri,’’ ujarnya.

Di bagian lain, Direktur Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menuturkan, terlalu dini aparat menyebut ledakan bersumber dari granat asap. ’’Sependek pemahaman saya, granat asap tidak menimbulkan ledakan besar,’’ tegasnya. Penggunaan granat jenis itu, kata dia, juga sederhana. Cukup dibuka bagian atasnya, asap pun keluar. Granat asap bahkan bisa dipegang saat mengeluarkan asap. ’’Tak mengandung material eksplosif sama sekali,’’ kata Khairul.

’’Saya meragukan jika itu granat asap. Secara teknis, (granat) jenis itu mestinya tidak menimbulkan ledakan keras dan meninggalkan serpihan-serpihan di area sekitarnya. Apalagi sampai melukai pemegangnya,’’ terang dia.

Editor :Deslina

Sumber: jawapos.com









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook