PADANG (RP) - Hingga saat ini, petunjuk teknis (juknis) pembangunan jalan tol Sumbar-Riau belum keluar dari pemerintah pusat. Mengakali hal itu, Pemprov Sumbar akan mengganti nama jalan tol menjadi jalan bebas hambatan. Alasannya, jalan bebas hambatan tak perlu juknis dari pusat.
“Hanya ganti baju. Gubernur minta kami untuk mempercepat pembangunan jalan tol. Tahun depan, pembangunannya sudah bisa dimulai,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang dan Permukiman (Prasjal Tarkim) Sumbar, Suprapto usai peringatan Hari Bhakti ke-67 Pekerjaan Umum (PU) di kantor halaman PSDA Sumbar, Senin (3/11).
Suprapto mengatakan, jika pemprov tetap menggunakan nama jalan tol, maka harus menunggu peraturan presiden (perpres) untuk memulai pembangunan jalan tol di Sumbar. Perpres mengatur secara tegas batasan kewajiban yang harus dipenuhi pemerintah daerah dengan investor yang membangun jalan tol tersebut.
“Saat ini, proses pembebasan lahan untuk pembangunan jalan bebas hambatan itu sudah banyak yang selesai. Sudah sebagian yang telah selesai. Jika memang harus jalan di tahun 2013, tentu tak ada persoalan lagi. Jika tak dimulai sekarang, kapan lagi Sumbar akan membangunnya,” ucapnya.
Segmen yang dibangun untuk jalan bebas hambatan, sama dengan segmen yang telah direncanakan untuk pembangunan jalan tol sebelumnya. Sesuai instruksi pusat, tahun 2013 mendatang, pengerjaan jalan nasional sudah harus tuntas. Mulai tepi barat Bengkulu hingga Aceh. Khusus Sumbar, di tahun 2013, Dinas Prasjal Tarkim akan memperbaiki jalan di Sijunjung. Ada 9 spot jalan yang akan diperbaiki di Sijunjung. Selain itu, perbaikan jalan Sitinjau menjadi prioritas.
“Masyarakat harus bersabar dengan kemacetan di ruas jalan Sitinjau. Karena tahun 2013, kelanjutan perbaikan jalannya tetap dilanjutkan. Kami bisa saja mempercepat perbaikan jalan di sana, asal di sana ditutup total selama 8 bulan. Namun kami kan tak bisa melakukan hal itu. Makanya kami berlakukan sistem buka tutup,” ujarnya.
Suprapto mengatakan, tahap awal pembangunan jalan bebas hambatan, yakni membangun lima jembatan penghubung. “Titik-titiknya kini masih dalam tahap pengkajian,” ucapnya.
Seperti diketahui, tahun 2013, Sumbar mendapatkan kucuran dana dari APBN sebesar Rp 1,2 triliun. Dinas Prasjal Tarkim sendiri mengusulkan anggaran untuk perbaikan jalan sebesar Rp 200 miliar di dalam APBD. (rpg)