Juknis Lamban, Jalan Tol Sumbar-Riau Ganti Nama

Nasional | Selasa, 04 Desember 2012 - 11:43 WIB

PADANG (RP) - Hingga saat ini, petunjuk teknis (juk­nis) pembangunan jalan tol Sumbar-Riau belum keluar dari peme­rintah pusat. Mengakali hal itu, Pemprov Sumbar akan meng­ganti nama jalan tol menjadi jalan bebas hambatan. Alasan­nya, jalan bebas hambatan tak perlu juknis dari pusat. 

“Hanya ganti baju. Guber­nur minta kami untuk mem­per­cepat pembangunan jalan tol. Tahun depan, pemba­ngu­nannya sudah bisa dimulai,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang dan Per­mukiman (Prasjal Tar­kim) Sumbar, Suprapto usai pe­ringa­tan Hari Bhakti ke-67 Pekerjaan Umum (PU) di kan­tor halaman PSDA Sumbar, Senin (3/11).

Suprapto mengatakan, jika pemprov tetap menggunakan nama jalan tol, maka harus menunggu peraturan presiden (perpres) untuk memulai pem­bangunan jalan tol di Sumbar. Perpres mengatur secara tegas batasan kewajiban yang harus dipenuhi pemerintah daerah dengan investor yang mem­bangun jalan tol tersebut.

“Saat ini, proses pem­beba­san lahan untuk pembangunan jalan bebas hambatan itu  su­dah banyak yang selesai. Su­dah sebagian yang telah se­lesai. Jika memang harus jalan di tahun 2013, tentu tak ada persoalan lagi. Jika tak dimulai sekarang, kapan lagi Sumbar akan mem­bangunnya,” ucapnya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Segmen yang dibangun un­tuk jalan bebas hambatan, sama dengan segmen yang telah di­ren­ca­nakan untuk pem­­ba­ngu­nan ja­lan tol se­belumnya. Sesuai ins­truksi pusat, tahun 2013 men­da­tang, pengerjaan jalan nasional su­dah harus tun­tas. Mulai tepi barat Beng­kulu hing­ga Aceh.  Khusus Sumbar, di tahun 2013, Dinas Prasjal Tar­kim akan mem­per­baiki jalan di Sijunjung. Ada 9 spot jalan yang akan diperbaiki di Sijunjung. Selain itu, perbai­kan jalan Sitinjau menjadi prio­ri­tas.

“Masyarakat harus bersa­bar dengan kemacetan di ruas jalan Sitinjau. Karena tahun 2013, kelanjutan perbaikan jalannya tetap dilanjutkan. Kami bisa saja mempercepat perbaikan jalan di sana, asal di sana ditutup total selama 8 bulan. Namun kami kan tak bisa melakukan hal itu. Ma­kanya kami berlakukan sistem buka tutup,” ujarnya.

Suprapto mengatakan, ta­hap awal pembangunan jalan bebas hambatan, yakni mem­bangun lima jembatan peng­hubung. “Titik-titiknya kini masih dalam tahap peng­ka­jian,” ucapnya.

Seperti diketahui, tahun 2013, Sumbar mendapatkan kucuran dana dari APBN sebe­sar Rp 1,2 triliun. Dinas Prasjal Tarkim sendiri mengusulkan anggaran untuk perbaikan jalan sebesar Rp 200 miliar di dalam APBD. (rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook