JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Ratusan ibu-ibu yang mengatasnamakan "Sahabat Muslim Rohingya" menuntut penghentian kekerasan di Myanmar. Mereka berunjuk rasa di depan Kedubes Myanmar, Jalan Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/9/2017).
Dalam orasinya, mereka menilai Myanmar telah melanggar kemanusiaan. Murtiah selaku salah satu orator aksi mengaku sangat kecewa dengan perlakuan Myanmar kepada muslim Rohingya. Padahal, negara pimpinan Aung San Suu Kyi ini acapkali mendengungkan tegaknya Hak Asasi Manusia (HAM).
"Mereka serukan tentang HAM itu bohong. Padahal, mereka bilang HAM harus dihormati," pekiknya di depan Kedubes Myanmar, Senin (5/9/2017).
Murtiah menegaskan, pada kenyataannya, dunia tidak mendapati hal yang sama dengan yang didengungkan. Sebaliknya, perlakuan Myanmar kepada etnis Rohingya justru tampak keji.
"Tapi yang terjadi orang tua mereka mau beribadah, anak balita mereka semua dapat perlakuan luas biasa. Yang binatang saja enggak mau melakukan," paparnya.
Di sisi lain, mereka mendesak Kedubes Myanmar segera menyampaikan pesan kepada pemerintahannya agar kekerasan terhadap etins Rohingya dihentikan. Adapun dalam peserta aksi demontrasi di Kedubes Myanmar membawa puluhan spanduk dan poster.
Pesan poster dan spanduk mayoritas berisi pembebasan terhadap pelanggaran kemanusiaan terhadap etnis Rohingya. Selain poter dan spanduk, para peserta aksi yang kesemuanya kaum ibu, membawa para kanak-kanak. (elf)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama