JAKARTA (RIAUPOS.COM) - Pemberantasan illegal fishing berbuah manis di akhir tahun 2015 lalu. Tak hanya melakukan penenggelaman kapal, Kementerian Kelautan dan Perikanan pun mampu mendongkrak jumlah ekspor perikanan ke Amerika Serikat.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Nilanto Perbowo menyebutkan bahwa terjadi peningkatan ekspor yang signifikan untuk komoditas tertentu. Seperti, Tuna, Tongkol dan Cakalang. Ketiga komoditas ini menjadi produk unggulan setelah produk perikanan olahan.
‘’Naik hingga 26,7 persen pada periode Januari hingga September 2015 lalu,’’ jelas Nilanto. Meski demikian, angka ekspor untuk akhir tahun 2015 masih belum dirilis. Hal ini disebabkan masih dalam tahap pendataan dan perumusan jumlah secara keseluruhan.
Berdasarkan data United Nation Comtrade Periode Januari-September 2015, impor ketiga komoditi tersebut volumenya mencapai 16,1 ribu ton. Sedangkan untuk angkanya naik hingga 127,4 juta dolar AS. ‘’Naik 31,5 persen dibandingkan periode di tahun 2014,’’ jelasnya.
Angka ini pun diprediksi akan terus menanjak seiring dengan adanya satgas 115 Illegal, Unreported, Unregulated Fishing (IUUF) dan dibarengi dengan kebijakan bea masuk hingga nol persen. ‘’Kami melihat kebijakan moratorium dan larangan transshipment memiliki dampak yang signifikan,’’ jelasnya.
Salah satunya menurunnya jumlah ekspor ikan oleh negara tetangga yang turut mengekspor komoditi tersebut. Yakni, Filipina dan Thailand. Pada negara Thailand, terjadi penurunan ekspor hingga 13,4 persen menjadi 70,7 ribu ton. Begitu juga dengan nilai ekspornya turun hingga 13,6 persen menjadi 313,5 juta dolar AS.
Sedangkan, untuk negara Filipina volumenya turun menjadi 14,4 ribu ton atau 21,2 persen dan nilai ekspor hanya 79 juta dolar AS atau turun 21,7 persen. Sehingga, KKP pun mengklaim dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh KKP ternyata juga berdampak pada ekspor negara tetangga.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kapal yang ditangkap oleh KKP berbendera Cina, Filipina, Malaysia, Thailand dan Vietnam. Sepanjang tahun 2015, terdapat 117 kapal asing yang telah ditenggelamkan.( lus/jpg)