LIMAPULUH KOTA (RP) - Ancaman bencana terus mengintai selama cuaca eksrem melanda Sumatera Barat. Tingginya curah hujan sejak sebulan terakhir, memicu batu cadas berukuran raksasa di Kelok Sembilan, Kabupaten Limapuluh Kota, terjun bebas dari puncak tebing.
Dalam peristiwa yang terjadi Sabtu (1/12) dini hari itu, dua mobil ringsek ditimpa batu sebesar rumah. Ajaibnya, walau kedua mobil yang datang dari Pekanbaru tujuan Bukittinggi itu remuk dihantam batu, delapan penumpangnya lolos dari maut.
Kejadian itu persis terjadi di kawasan Kelok Sembilan. Kedua mobil nahas tersebut mobil Toyota Avanza dengan nomor polisi BM 1653 QS dan mobil Suzuki pick up dengan nomor polisi BA 8449 TC. “Mobil Toyota Avanza BM 1653 QS, merupakan kendaraan travel yang bernaung di bawah biro perjalanan Armada Wisata. Sedangkan mobil Suzuki Pick-up BA 8449 TC adalah kendaraan pribadi milik karyawan PT Telkom Bukittinggi,” ujar Kapolres Limapuluh Kota AKBP Partomo Iriananto kepada wartawan di Mapolres Limapuluh Kota, kemarin.
Kasubag Humas Polres Limapuluh Kota Ipda Muchri Sawir menambahkan, mobil Avanza datang dari arah Riau dengan bermuatan enam orang. Sopir mobil yang belum diketahui identitasnya, berencana mengantar lima penumpang ke Padangpanjang dan Tanahdatar. Tapi sampai di Kelok Sembilan, mereka tertimpa bencana.
Dari lima penumpang mobil travel Armada Wisata itu, baru tiga orang yang teridentifikasi oleh polisi. Mereka adalah Yanto, 34, warga Jorong Kayutanduak, Nagari Aiaangek, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanahdatar. Kemudian, Rio, 18, dan Celsi, 16, warga Jorong Mudiak, Nagari Jaho, Kecamatan IX Koto, Kabupaten Tanahdatar.
“Ketiga penumpang ini berhasil kami identifikasi, saat dirawat di rumah sakit, akibat menderita luka-luka. Sedangkan dua penumpang lain, belum dapat kami identifikasi, karena setelah kejadian mereka langsung pergi dengan kendaraan lain. Tapi dapat kami pastikan, mereka tidak menderita luka-luka,” jelas Ipda Muchri Sawir.
Adapun mobil Suzuki pick up yang dikemudikan Taswin, 25, karyawan PT Telkom yang beralamat di Jalan Puding Mas 001/004, Auakuniang, Bukittinggi. Saat mengemudi, Taswin berada di dalam mobil bersama Muhammad Idris, seorang pelajar yang tinggal di Jalan Bukit Ambacang, Bukittinggi.
“Korban Taswin dan Idris ini, menderita luka pada bagian kepala, akibat bodi mobil berbenturan keras dengan batu. Mereka sempat dirawat di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Payakumbuh, namun sudah dibolehkan pulang,” tutur Ipda Muchri Sawir. (rpg)