Penganiayaan terhadap Ratna Tindakan Pengecut

Nasional | Rabu, 03 Oktober 2018 - 15:40 WIB

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Aksi dugaan penganiayaan yang dialami aktivis Ratna Sarumpaet direspon langsung Calon Presiden Prabowo Subianto. Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya itu berencana menemui Kapolri Jenderal Tito Karnavian membahas kasusPenganiayaan terhadap Ratna Tindakan Pengecut kekerasan itu. Tidak hanya terkait Ratna, Prabowo ingin berdialog dengan Kapolri terkait sejumlah kasus penganiayaan yang mencuat satu-dua tahun terakhir.

Pernyataan itu disampaikan Prabowo, dalam keterangan pers terkait peristiwa yang dialami Ratna. Prabowo mengaku kaget, prihatin, sekaligus kecewa atas aksi kekerasan terhadap Ratna, yang notabene sebagai salah satu pimpinan di Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi.

“Saya baru malam tadi (Senin 1/10, red) dikirimi foto-foto beliau,” kata Prabowo di kediamannya, Selasa (2/10) malam.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kemarin siang, Prabowo langsung menemui Ratna, bersama dengan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dan Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon. Prabowo melihat Ratna masih tampak trauma atas kejadian yang menimpanya di Bandung pada 21 September lalu. Prabowo juga merasakan ketakutan Ratna, yang membuatnya tidak berani melapor ke kepolisian.

“Ini satu tindakan yang represif, di luar kepatutan. Jelas melanggar HAM. Bahkan tindakan pengecut, karena dilakukan terhadap ibu-ibu 70 tahun,” ujarnya.

Prabowo menilai tindakan pelaku ter­hadap Ratna, menambah ironi atas hukum yang berlaku saat ini. Kasus Ratna bukan yang pertama, sebelumnya terdapat kasus yang dialami Novel Baswedan, kasus ahli IT ITB Hermansyah, hingga kasus persekusi yang dialami Neno Warisman. Prabowo menilai ada kaitan penganiayaan terhadap Ratna terhadap sikap politiknya selama ini.

“Karena tidak ada barang yang hilang, apalagi kalau bukan intimidasi,” ujarnya.

Prabowo menilai situasi ini harus segera diselesaikan. Rencananya, dalam satu atau dua hari ini dirinya bersama sejumlah pengurus BPN Prabowo-Sandi akan menemui Kapolri. 

“Kami minta waktu menghadap, membicarakan masalah seperti ini. Demokrasi harus dihargai,” kata Prabowo.
Menegaskan pernyataan Prabowo, Amien menyatakan bahwa langkah menemui Kapolri merupakan dialog. Sebab, saat ini sudah terjadi penganiayaan maupun pelanggaran HAM yang sangat mendasar. 

“Seharusnya (Kapolri) bisa menangkap pelaku keonaran. Karena Kapolri adalah penjaga keamanan nasional,” kata Amien.

Amien ingin dalam pertemuan itu ada dialog dari hati ke hati. Saat ini merupakan eranya transparansi, sehingga kejadian semacam ini tentu tidak luput dari situasi politik saat ini.

“Kami tidak bodoh-bodoh amatlah. Apalagi ini pemilu sampai April nanti makin sensitif. Kasus yang menimpa Bu Ratna mudahmudahan yang terakhir,” kata Amien.(bay/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook