Gempa 6,9 SR Pandeglang,Rusakkan Sejumlah Rumah

Nasional | Sabtu, 03 Agustus 2019 - 11:43 WIB

 Gempa 6,9 SR Pandeglang,Rusakkan Sejumlah Rumah
Gempa (Ilustrasi). Foto.JPNN.com

PANDEGLANG(RIAUPOS.CO - Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) mencatat sejumlah kerusakan pascagempa buni tektonik bermagnitudo 6,9 Skala Richter (SR) di Pandeglang, Banten, Jumat (2/8) malam.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo mengatakan berdasar data sementara yang dihimpun Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB Jumat (2/8) Agustus 2019, pukul 22.10 WIB, tujuh rumah rusak berat, tiga sedang dan lima ringan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

"Data rumah rusak berat teridentifikasi di wilayah Kabupaten Cianjur dan Bandung Barat," kata Agus, Jumat (2/8) malam.

Agus menjelaskan, lima unit rumah rusak berat di antaranya di Desa Neglasari dan satu lainnya di Desa Tanjung Sari, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur. Rumah rusak berat lain tercatat satu unit di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cipeundeuy, Bandung Barat. Selain itu kerusakan di kabupaten ini juga terjadi di Kecamatan Cipatat dan Cililin. Satu rumah rusak ringan di Desa Cirawa Mekar Kecamatan Cipatat, sedangkan empat lainnya di Kecamatan Cililin.

Sementara itu, dua unit rumah mengalami rusak ringan dan sedang di Kabupaten Sukabumi. Perincian kerusakan satu unit di Desa Jayabakti Kecamatan Cidahu dan satu lagi di Desa Sukatani, Kecamatan Parakansalak. "Kerusakan juga terjadi pada bangunan Majelis Taklim di Desa Margaluyu, Kecamatan Sukaraja, dengan katagori rusak ringan," paparnya.

Di Kota Bogor, BPBD setempat melaporkan satu unit rumah mengalami retak-retak. Berdasar pantauan Pusdalops BNPB, sejumlah 1.000 warga mengungsi di halaman Kantor Gubernur Provinsi Lampung. Sejumlah 50 lainnya di Kabupaten Lampung Selatan mengungsi di EX Hotel Lima Enam.

Gempa bumi bermagnitudo 6,9 SR yang sebelumnya dirilis bermagnitudo 7,4 SR ini dirasakan dengan durasi berbeda di beberapa wilayah. Warga di Kabupaten Pandeglang merasakan getaran 5 – 10 detik. Warga panik dan keluar rumah, sebagian mereka mengungsi ke dataran yang tinggi.

ementara itu, dua unit rumah mengalami rusak ringan dan sedang di Kabupaten Sukabumi. Perincian kerusakan satu unit di Desa Jayabakti Kecamatan Cidahu dan satu lagi di Desa Sukatani, Kecamatan Parakansalak. "Kerusakan juga terjadi pada bangunan Majelis Taklim di Desa Margaluyu, Kecamatan Sukaraja, dengan katagori rusak ringan," paparnya.

Di Kota Bogor, BPBD setempat melaporkan satu unit rumah mengalami retak-retak. Berdasar pantauan Pusdalops BNPB, sejumlah 1.000 warga mengungsi di halaman Kantor Gubernur Provinsi Lampung. Sejumlah 50 lainnya di Kabupaten Lampung Selatan mengungsi di EX Hotel Lima Enam.

Gempa bumi bermagnitudo 6,9 SR yang sebelumnya dirilis bermagnitudo 7,4 SR ini dirasakan dengan durasi berbeda di beberapa wilayah. Warga di Kabupaten Pandeglang merasakan getaran 5 – 10 detik. Warga panik dan keluar rumah, sebagian mereka mengungsi ke dataran yang tinggi

Warga di Kabupaten Lampung Selatan merasakan gempa 1 – 5 detik. Mereka juga panik namun tetap waspada. Warga Sukabumi merasakan getaran lebih lama yaitu 15 – 20 detik. Masyarakat terpantau panik dan keluar rumah. Demikian juga dengan warga Kabupaten Cianjur yang juga merasakan getaran sekitar 20 detik. Durasi pendek dirasakan warga Kabupaten Bandung dan Bandung Barat dengan waktu 5 – 7 detik, sedangkan Kota Bogor 15 – 25 detik.

Sementara itu, Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menyatakan bahwa peringatan dini tsunami yang disebabkan gempa berakhir pada pukul 21.35 WIB. Gempa magnitudo 6.9 ini terjadi pada pukul 19.03 WIB yang berlokasi 147 km barat daya Sumur, Banten. (Boy)

Sumber: JPNN.com

Editor: Deslina

  









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook