Pemudik Lewati Flyover Kelok 9

Nasional | Sabtu, 03 Agustus 2013 - 10:31 WIB

Pemudik Lewati Flyover Kelok 9
Suasana Flyover Kelok Sembilan yang sudah bisa dilalui pemudik dari Riau menuju Sumatera Barat (Sumbar). Belum ada peningkatan berarti arus lalu lintas kendaraan yang melintasi jembatan di Kabupaten Limapuluh Kota tersebut, Jumat (2/8/2013). foto Didik Herwanto/Riau Pos.

LIMAPULUH KOTA (RP) - Tahun ini, pemudik dari Provinsi Riau menuju Sumatera Barat yang memilih jalan lintas barat, bisa menikmati jembatan layang (flyover) Kelok Sembilan di Kabupaten Limapuluh Kota secara utuh dan nyaman.

Selain Proyek jalan dan jembatan senilai Rp580 miliar itu sudah hampir tuntas, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) pun mulai memfungsikan jembatan layang ini sejak Rabu (31/7) lalu, untuk memperlancar arus mudik dan arus balik Idul Fitri 2013/1434 H.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Pantauan Riau Pos, kemarin, jembatan layang ini tahap pengerjaannya hampir rampung 100 persen dan laik untuk dilalui.

Penerapan arus lalu linta baru dibuka satu arah, tidak dua arah seperti informasi sebelumnya.

Para pemudik dari arah Riau melewati jembatan layang, sedangkan pengguna jalan dari arah Sumbar masih menggunakan jalan Kelok Sembilan.

Pembagian dua arus dengan jalur yang berbeda ini membuat arus lalu lintas lancar. Bahkan diprediksi saat puncak arus mudik pada H-3 mendatang tidak akan ada kemacetan.

Kepala Pos jaga Pelayanan Mudik Kelok Sembilan, Aiptu Abu Hanifa kepada Riau Pos mengatakan, pembagian dua arus lalu lintas ini diperkirakan akan membantu memperlancar arus lalu lintas di wilayah tersebut.

‘’Dengan sistem ini bisa dipastikan tidak ada lagi kemacetan seperti sebelumnya, bahkan pada puncaknya sekalipun, paling hanya sedikit padat pada pertemuan arus di ujung jalan itu,’’ terang Hanifa, Jumat (2/8).

Jika pun tersendat, kata Hanifa, lebih diakibatkan ulah para pemudik yang berhenti di atas jembatan layang untuk beristirahat ataupun mengabadikan momen saat melalui jalan tersebut. Tapi hal tersebut dapat dieliminir dengan patroli rutin yang dilakukan jajaran Lantas Polres 50 Koto.

‘’Sesuai arahan pimpinan, kami akan peringatkan para pemudik yang berhenti di atas jembatan. Jika masih membandel akan kami tilang,’’ tegasnya.

Terkait kondisi jembatan layang Kelok Sembilan sendiri relatif mulus. Pembatas jalan pada sisi kanan jembatan juga sudah terpasang, rambu-rambu pendukung juga sudah terpampang, hanya pada titik jembatan pertama dan kedua badan jalan lebih sempit karena ada pembatas seng penahan longsoran.

‘’Pada titik jembatan pertama dan kedua sepanjang 30 meter sudah dipasang seng penahan longsoran, jadi bagi pemudik harap berhati-hati saat melaluinya. Terutama pada saat hujan,’’ imbau Hanifa.

Namun, menurut Hanifa, pemudik tidak perlu takut, karena jika terjadi longsor akan cepat teratasi, sebab pekerja jembatan sudah menyiapkan alat berat untuk mengatasi jika itu terjadi. Bagi para pemudik yang berjalan pada malam hari juga tidak perlu khawatir, karena di jembatan layang sepanjang 2,5 kilometer tersebut sudah terpasang lampu penerangan.

Sementara dari pantauan pos pelayanan mudik Kelok Sembilan, pada H-6 kemarin intensitas kendaraan pemudik baru sekitar 100 kendaraan per jam.

Dan akan terus bertambah jelang tengah malam nanti. Karena seperti tahun-tahun sebelumnya, banyak pemudik memilih perjalanan pada malam hari untuk menghindari pasar tumpah yang terjadi di sepanjang jalan lintas Payakumbuh-Kelok Sembilan.

Kelancaran arus lalu lintas di Kelok Sembilan juga diakui oleh salah seorang pemudik asal Duri, Irwan Mawardi (54) yang ditemui Riau Pos saat berhenti di atas jembatan layang. Ia yang akan mudik ke Padang Jepang, Payakumbuh merasa puas dengan kondisi jalur Kelok Sembilan saat ini. Bahkan ia bersama keluarganya juga terpana dengan pemandangan yang disajikan dari atas jembatan.

‘’Wah saya tidak menyangka kalau kondisinya lebih baik dari tahun sebelumnya, sekarang sudah ada penerangan jembatan dan marka jalan,’’ ucapnya.

Ia juga berpendapat jika nantinya jalur tersebut dibuka penuh untuk umum agar sistem arusnya dipertahankan seperti saat ini. Tujuannya di samping akan memperlancar arus, juga tetap mempertahankan jalan lama yang bersejarah.

‘’Kalau boleh saran kepada pemerintah, arusnya tetap aja seperti ini, supaya jalan yang bersejarah itu tetap dilalui. Ini kenangan buat anak cucu kita,’’ ujarnya.

Akan Diresmikan    Presiden SBY

Di bagian lain, Direktur Jenderal Bina Marga PU, Djoko Murjanto, Jumat (2/8) mengatakan, jembatan layang tersebut hanya menyisakan beberapa pekerjaan tahap akhir atau finalisasi. Meski belum selesai 100 persen, Djoko mengatakan bahwa jembatan tersebut sudah dapat dilalui kendaraan.

‘’Kami juga segera menerbitkan sertifikat laik fungsi untuk kemudian diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY),’’ kata Djoko.

Sebelumnya, Jalan Kelok Sembilan tidak dapat dilalui kendaraan truk gandeng maupun trailer, karena radius tikungan 40 meter dan lebar perkerasan hanya 5 meter (tidak bisa dilebarkan lagi karena kondisi topografi).

‘’Dengan dibangunnya jembatan layang Kelok Sembilan, truk gandeng bisa berjalan lancar,’’ ujar Joko Muryanto.

Dalam pertemuan IMS-GT (Indonesia-Malaysia-Singapura Growth Triangle), kata Joko, betapa pentingnya jalur strategis Dumai-Pekanbaru-Bukittinggi.

Jalan ini berperan vital mengangkat pertumbuhan ekonomi. Sekarang pertumbuhan angkutan dari Bukittinggi ke Pekanbaru sudah mencapai 6 persen per tahun, atau rata-rata 7.900/hari dan tidak mungkin dengan angkutan udara.

Pernyataan senada juga diucapkan oleh Kepala Pusat Komunikasi Publik PU, Danis H Sumadilaga. Danis menambahkan, mengingat jembatan layang tersebut belum rampung, maka pemerintah membuka sementara jalan layang bagi pemudik hingga H+10 Idul Fitri. ‘’Setelah itu, jalan akan ditutup kembali untuk perbaikan sebelum diresmikan,’’ ucap Danis.

Danis menjelaskan, ruas Kelok Sembilan adalah nama untuk ruas jalan nasional yang menghubungkan Provisi Riau dan Sumbar. Jalan yang mulai dikerjakan pada 2003 tersebut merupakan bagian dari ruas jalan penghubung Lintas Tengah Sumatera dan Pantai Timur Sumatera, tepatnya di kilometer 146 dan kilometer 148.

Danis juga mengatakan, dengan dioperasikannya Jembatan Layang Kelok Sembilan tersebut akan dapat menekan biaya operasional kendaraan dan penumpang hingga Rp134,5 milar per tahun. ‘’Hal tersebut karena dengan adanya jembatan layang itu akan menghilangkan kemacetan dan mengefisiensikan konsumsi bahan bakar kendaraan yang melaluinya,’’ ungkap Danis.

Selain itu, dari sisi konstruksi, ia menjelaskan bahwa Jembatan Layang Kelok Sembilan sangat unik karena menyatu serta melengkapi kelestarian lingkungan cagar alam.

‘’Konstruksinya direncanakan tidak hanya mampu untuk menahan beban vertikal dan gempa, tetapi juga merupakan karya seni yang menyatu dengan lingkungannya,’’ ungkapnya.

Perlu diketahui bahwa pembangunan Jembatan Layang Kelok Sembilan dilakukan dalam dua tahap. Pada fase awal dilakukan pembangunan empat jembatan sepanjang 720 meter dan jalan penghubung sepanjang 1.950 meter.

Pembangunan lalu dilanjutkan tahap II berupa dua jembatan dan tambahan jalan penghubung.

Kepala Balai Besar Jalan Nasional, Maruasas Panjaitan menambahkan, perencanaan pembangunan Jalan Layang Kelok Sembilan dimulai tahun 2002 lalu melalui APBD Sumatera Barat. Total anggaran pembangunan sebesar Rp583.526.260.000 melalui dua tahap pengerjaan.

‘’Membangun jembatan nomor 3, 4, 5 dan 6 dengan total panjang jembatan 720 meter Box Culvent 3x33, tinggi 18 meter 2 unit dan jalan 908 meter 2 jalur dan 2 arah,’’ terangnya.

Sebelumnya, Jembatan Layang Kelok Sembilan resmi dibuka Gubernur Sumbar Ir Irwan Prayitno, Rabu (31/7) lalu. Menurut Irwan Prayitno, flyover itu akan diresmikan langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

‘’Kita tunggu kepastiannya seusai kedatangan Presiden, pada saat meresmikan Jembatan Kelok Sembilan bulan September 2013 mendatang,’’ ujar Irwan Prayitno kepada RPG, Rabu (31/7).

Menurut Irwan, selain mengurai kemacetan, keberadaan jembatan hasil karya anak bangsa ini, juga menjadi objek wisata. Agar mempunyai nilai tambah, kata Irwan, pengelolaan ini akan dikelola secara bersama dengan Pemkab Limapuluh Kota.

Kondisi Jalur Mudik Sepanjang Riau-Sumbar

Sepanjang perjalanan menuju Kelok Sembilan, ada beberapa titik rawan bagi para pemudik. Pertama, jalan yang bergelombang akibat permukaan jalan yang tidak rata disebabkan oleh penambalan aspal yang tidak rapi. Kondisi jalan yang seperti ini akan ditemui mulai dari Pangkalan hingga pendakian 17.

Kedua, banyaknya peminta sumbangan yang memakai badan jalan di sepanjang Pangkalan hingga Rimbo Datar. Di sini para pemudik juga harus berhati-hati, karena titik peminta sumbangan kebanyakan berada setelah tikungan.

Ketiga, di lajur sepanjang Rimbo Datar hingga Kelok Sembilan juga rawan longsor jika musim hujan. Terutama pada malam hari. Daerah tersebut saat ini sering turun hujan pada malam hari.

Sementara mendekati Kelok Sembilan arus lalu lintas juga tersendat oleh aktivitas pengaspalan jalan sepanjang 300 meter yang hingga kemarin masih dikerjakan.

Belum Siapkan Jalur Alternatif

Di bagian lain, Pemerintah Provinsi Riau belum mempersiapkan jalur alternatif untuk arus mudik 2013. Dikarenakan kondisi akses transportasi secara umum sangat memungkinkan untuk dilalui pemudik.

Pertimbangan itu, Dinas Perhubungan Riau tak merilis jalur-jalur alternatif bagi pemudik. Namun, pemudik diminta mewaspadai daerah-daerah rawan macet maupun longsor.

Kabid Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Riau, Yasril didampingi Koordinator Humas, Rudi Simatupang mengatakan jalur alternatif pada dasarnya dikeluarkan saat terjadi gangguan untuk moda transportasi. Misalnya, ganguan kerusakan jalan, tanah longsor, kemacetan, rawan banjir di jalur utama.

‘’Hampir keseluruhan akses jalan yang dilintasi pemudik, merupakan jalur utama. Sehingga jalur alternatif nantinya melihat kondisi ketika terjadi longsor atau jalan ambrol yang dilintasi oleh pemudik,’’ ungkapnya, Jumat (2/8).

Sebagai langkah alternatif lanjut Rudi, maka disiapkan alat berat dan personel di lokasi rawan.

‘’Yang jelas, kita sudah mulai siaga pada H-7 hingga H+7 di lokasi-lokasi Poskotis. Sehingga, pemudik benar-benar merasa nyaman. Itu yang menjadi perhatian kita,’’ tambahnya.(dod/rpg/jpnn/dik/rio/esi)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook