Kerugian Badai Pessel Rp1,8 M

Nasional | Sabtu, 03 Agustus 2013 - 09:47 WIB

PAINAN (RP) - Angin kencang yang melanda Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) pada Kamis (1/8) lalu setidaknya telah memporak-porandakan 6 kecamatan dan 196 unit rumah warga yang mengalami kerusakan berat, sedang dan ringan dengan total kerugian mencapai Rp1,8 miliar.

Rumah warga yang rusak parah sebesar 58 unit, rusak sedang 75 unit dan kerusakan sedang mencapai 63 unit. Kerusakan terparah terjadi di Kecamatan Koto XI Tarusan sebanyak 80 unit rumah, Kecamatan Bayang 31 rumah, IV Nagari Bayang Utara 15 Rumah, IV Jurai 52 rumah, Batang Kapas 13 rumah dan Sutera 4 unit rumah.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun ada 4 orang warga yang mengalami luka ringan terkena seng dan kayu.

Bupati Pesisir Selatan Nasrul Abit ketika meninjau lokasi bencana, Jumat (2/8) mengungkapkan, warga yang rumahnya mengalami kerusakan akan segera diverifikasi sehingga data kerusakan dapat segera diketahui.

‘’Nantinya rumah warga yang rusak akan segera diberi bantuan itu sesuai dengan kondisi kerusakan rumah warga tersebut dan pencairan dana akan direalisasikan menjelang Idul Fitri ini agar mereka bisa berlebaran,” ujarnya

Ditambahkannya, rumah warga yang memang tidak layak lagi untuk ditempati nantinya akan dibantu menggunakan dana BAZ agar rumah tersebut bisa dibangun kembali.

‘’Kita minta kepada masyarakat bantuan itu bisa segera dipergunakan oleh warga untuk memperbaiki rumah mereka jangan digunakan pada hal lainnya,” ulasnya.

Kepala Badan Penanggunglangan Bencana Daerah (BPBD) Pessel, Doni Gusrizal mengungkapkan, efek bencana angin banyak pohon tumbang sudah diatasi apalagi pohon yang menghambat lalu lintas.

‘’Saat ini semua anggota telah melakukan evakuasi dan verifikasi kerusakan yang ditimbulkan oleh bencana angin kencang kemarin agar berapa alokasi dana yang dibutuhkan segera diketahui dan segera bisa dicairkan kepada warga yang mengalami kerusakan tersebut,” ujarnya.

Dijelaskannya, besarnya bantuan untuk rumah warga yang mengalami rusak berat sebesar Rp2 juta, rusak sedang Rp1,5 juta dan rusak ringan Rp1 juta. Ditambahkannya, ancaman bencana akan selalu mengintai Pessel.

Karena Pessel merupakan daerah yang berada di zona rawan bencana, untuk itu masyarakat diminta  meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman itu.

Kewaspadaan juga mesti ditingkatkan terutama kepada pengendara  yang melewati jalan jalan yang sering terjadi longsor seperti di daerah Kenagarian Barung Barung Belantai, Bayu hingga daerah ujung Pessel yang sering terjadinya bencana longsor.

Dalam pada itu, Pemko Padang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadaman Kebakaran (BPBDPK) Padang, menerjunkan tim reaksi cepat untuk membantu proses evakuasi pohon tumbang akibat hujan dan angin kencang di Kabupaten Pesisir Selatan.

‘’Tadi kita sudah berangkatkan tim reaksi cepat kita sebanyak 10 orang. Mereka nanti akan membantu proses evakuasi pohon-pohon tumbang yang menutupi akses jalan warga di lokasi yang terkena dampak dari angin kencang,’’ kata Kepala BPBDPK Padang Budhi Erwanto kepada RPG ditemui di Balai Kota Padang, kemarin (2/8).

Bersamaan tim tersebut kata Budhi, juga dibawa chainsaw untuk memotong kayu. ‘’Hari ini (kemarin, red) personel ini kita harapkan dapat membuka akses jalan yang tertutup karena pohon tumbang,’’ terangnya.

Tak hanya tim reaksi cepat, Pemko Padang katanya akan menyerahkan juga bantuan bagi korban. Bantuan itu rencananya akan diserahkan hari ini, Sabtu (3/8).

‘’Besok (hari ini, red) kita juga berikan bantuan. Saat ini kita sedang menginventarisir bantuan apa saja yang diperlukan oleh korban angin kencang di sana,’’ terangnya.

Data sementara yang diterima BPBDPK Padang, jumlah rumah rusak sekitar 150 rumah yang tersebar di hampir 8 kecamatan di Pesisir Selatan.

Sebagian besar mengalami kerusakan di bagian atas atau atapnya yang terbang karena angin dan ada juga yang rusak karena terimpa pohon yang tumbang.

‘’Secara detilnya kita belum ketahui, berapa saja yang rusak berat, ringan dan sedang. Akses jalan banyak yang tertutup pohon tumbang termasuk fasilitas umum yang tertimpa pohon,’’ terang Budhi yang didampingi Kabid Pemadaman Kebakaran Eddy Asri.

Dari inventarisir sementara, kata Budhi sebagian besar korban saat ini sangat membutuhkan tenda atau terpal untuk menutup bagian atap rumah mereka yang rusak.

‘’Untuk sementara ini kebutuhan yang paling diperlukan korban,’’ paparnya.

Sedangkan untuk selama libur Idul Fitri, BPBDPK juga menyiagakan sejumlah personelnya di daerah-daerah rawan, termasuk di sekitaran pantai.(ade)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook